Pangkalpinang (ANTARA) - Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) gabungan berhasil menemukan penambang timah yang hilang akibat diterkam buaya di sungai Cerucuk, Desa Badau, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Kepala Kantor SAR (Kakansar) Pangkalpinang I Made Oka Astawa, dalam keterangan tertulis yang diterima di Pangkalpinang, Senin (20/1) mengatakan, tim gabungan berhasil menemukan korban dalam keadaan mengapung dengan jarak 10 meter dari lokasi awal kejadian.
"Korban atas nama Atak (35) ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dan terdapat bekas luka gigitan pada pinggang kanannya, "kata Oka.
Ia menjelaskan, pada pukul 10.15 WIB, korban berangkat berjalan kaki menyusuri sungai untuk menuju ponton timah dan bekerja menambang timah di sekitar sungai Cerucuk, Desa Badau.
Baca juga: Tim SAR gabungan berhasil temukan korban diterkam buaya
Saat berjalan menuju ponton timah, tiba-tiba korban diterkam dan diseret oleh buaya ke dalam air. Warga setempat yang mengetahui kejadian tersebut berupaya melakukan pencarian terhadap korban, namun hingga pukul 11.30 WIB, korban tak kunjung ditemukan hingga Ketua RT setempat melaporkan kejadian tersebut ke Kansar Pangkalpinang untuk meminta bantuan.
Menerima informasi tersebut, pihaknya segera memberangkatkan satu tim rescue pos SAR Belitung menuju lokasi kejadian.
Tim SAR gabungan yang terdiri dari tim rescue pos SAR Belitung, SAR Brimob, polisi, Damkar Belitung, BPBD Belitung, Babinsa, Babinkamtibmas dan masyarakat setempat melakukan pencarian Bersama terhadap korban dengan metode penyusuran dilokasi kejadian menggunakan rubber boat.
Dalam upaya pencarian bersama tersebut, pukul 16.00 WIB, tim SAR gabungan berhasil menemukan korban dan segera mengevakuasi korban menuju RSUD Dr Marsidi Judono Tanjung Pandan.
"Konflik terhadap manusia dan predator buas tersebut akhir-akhir ini banyak terjadi di wilayah Kepulauan Bangka Belitung. Kami senantiasa menghimbau kepada masyarakat yang melakukan giat dan aktivitas di perairan untuk senantiasa menjaga keselamatan dan keamanan diri sendiri saat beraktivitas di perairan. Atas berhasil ditemukannya korban, maka operasi SAR diusulkan untuk ditutup. Terima kasih kami ucapkan kepada segenap unsur SAR Gabungan yang membantu dalam proses pencarian korban," tutup Oka.