Pangkalpinang (Antara Babel) - Fasilitas yang dimiliki PT Timah (Persero) Tbk dapat dijadikan salah satu pusat studi sejarah dan politik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, kata Komisaris Utama PT Timah Fahri Ali.
"Saya sudah meninjau arsip-arsip sejarah yang dimiliki PT Timah dan arsip itu terjaga dengan baik dan masih lengkap," kata Fahri Ali saat menghadiri Seminar Nasional "Pahlawan Nasional Kepulauan Bangka Belitung Marwah dan Simpul Pengikat Bangsa" di Pangkalpinang, Sabtu.
Ia mengatakan berbagai arsip sejarah ini yang dimiliki PT Timah bisa dijadikan pusat studi penelitian sejarah dan ini merupakan kontribusi perusahaan dalam menjaga sejarah, budaya daerah ini.
"Arsip ini bisa dikembangkan dan digabungkan dengan arsip di luar PT Timah sehingga akan mempermudah sejarahwan, peneliti dan masyarakat mengetahui sejarah bangsa di daerah ini," ujarnya.
Menurut dia selama ini pahlawan-pahlawan nasional berasal dari daerah lain, karena dalam catatan sejarahnya adanya pergolakan dan perlawanan politiknya sangat ekstrim.
Misalnya perang masyarakat Aceh melawan Belanda yang sangat ektrim, karena berlangsung pada 1873 dan berakhir 1942 atau hampir abad.
"Saat ini Aceh memiliki partai lokal dan ada semacam dipertuan agung, itu karena keekstriman dari ekpresi masyarakat Aceh melakukan perjuangan dan tuntutannya," ujarnya.
Ia mendukung pemerintah daerah mengajukan tokoh-tokoh sejarah menjadi pahlawan nasional, karena Bangka Belitung memiliki kekhususan dan berbeda dengan daerah lainnya.
"Penguasa asing, orang-orang Belanda yang menjadi kaum kolonialis di Indonesia, itu semata-mata, karena persoalan timah," ujaarnya.
Ia mengatakan karena persoalan timah itu, sejarah di Bangka Belitung itu hadir dan tokoh-tokoh masyarakat di daerah ini melakukan perlawanan mengusir penjajah negeri ini.
Oleh karena itu, ia mengatakan mendukung PT Timah memberikan fasilitas yang dibutuhkan untuk memperjuangkan pengakuan pahlawan-pahlawan Bangka Belitung menjadi pahlawan nasional.
"Kami berterima kasih dan mengapresiasi kegiatan seminar nasional ini, dalam memperjuangkan pahlawan daerah ini yaitu Depati Amir, Depati Hamzah diabadikan menjadi pahlawan nasional," ujarnya.
Narasumber seminar nasional "Pahlawan Nasional Kepulauan Bangka Belitung Marwah dan Simpul Pengikat Bangsa" diantaranya Kasubdit K2KS Kementerian Sosial, Siti Aisjah Basjarijah, Guru Besar Sejarah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof.Dr M Dien Madjid, Dosen Sejarah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Johan Wahyudi dan sejarahwan Bangka Belitung, Akhmad Elvian dan diikuti puluhan pelajar tingkat SMA/SMK, mahasiswa, organisasi pemuda dan tokoh agama.