Sungailiat (ANTARA) - Plh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Thony Marza menginginkan pemilihan kepala daerah (Pilkada) ulang 2025 diikuti lebih dari satu pasangan calon.
"Kita menginginkan Pilkada ulang 2025, diikuti lebih satu pasangan calon guna mencegah kemenangan kotak kosong," katanya menanggapi Pilkada ulang 2025 di Sungailiat, Kamis.
Ia mengatakan, kemenangan kotak kosong seperti pada Pilkada 2024 memaksa pihak penyelenggara pemilu harus melakukan pemilihan ulang untuk memperolah pasangan calon pilihan masyarakat.
"Dengan pemilihan ulang, juga menyebabkan meningkatkan beban biaya yang harus dikeluarkan oleh pemerintah daerah," jelas dia.
Pada Pilkada 2024, tercatat dana hibah yang harus dikeluarkan pemerintah Kabupaten Bangka mencapai lebih dari Rp40 miliar dan Pilkada ulang 2025 yang dijadwalkan pada Agustus 2025 mencapai Rp32 miliar.
"Dana hibah yang dikeluarkan pemerintah daerah merupakan kewajiban guna mendukung kelancaran pemilihan kepala daerah," jelas dia.
Dana hibah sebesar itu kata Thony Marza sudah termasuk dana untuk dukungan pengamanan pilkada yang dilakukan oleh pihak TNI dan Polri.
Menurut dia, dana hibah Pilkada ulang 2025 yang mencapai total Rp32 miliar sudah dilakukan penandatanganan nota kesepakatan bersama melibatkan lembaga penerima hibah yakni, KPU, Bawaslu, TNI dari Kodim Bangka dan Polres Bangka.
"Saya mengajak seluruh lapisan masyarakat di Kabupaten Bangka mendukung dan menyukseskan Pilkada ulang 2025, guna kepentingan pembangunan daerah lima tahun ke depan," katanya.