Pangkalpinang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (BPS Babel) menyebutkan Nilai Tukar Petani (NTP) Kepulauan Babel pada Februari 2025 sebesar 153,93, atau naik 3,70 persen dibandingkan bulan sebelumnya 148,45.
"Peningkatan NTP Februari tahun ini karena naiknya indeks harga yang diterima petani (It) 3,68 persen, sementara indeks harga dibayar petani (Ib) turun 0,02 persen," kata Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel Toto Haryanto Silitonga, di Pangkalpinang, Senin.
Ia menyatakan peningkatan NTP pada Februari 2025 dipengaruhi oleh naiknya indeks pada subsektor hortikultura 0,86 persen, tanaman perkebunan rakyat 4,37 persen, serta subsektor peternakan sebesar 1,26 persen.
"Sebaliknya, indeks yang mengalami penurunan terjadi pada tanaman pangan 0,01 persen dan perikanan 0,63 persen," katanya lagi.
Dia menyatakan It merupakan indikator yang menunjukkan fluktuasi harga beragam komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Terdapat lima subsektor komoditas hasil-hasil pertanian yang dicatat perkembangan harganya.
Pada Februari 2025, secara umum It naik 3,68 persen dibanding It Januari, yaitu dari 177,33 menjadi 183,86. Kenaikan It pada Februari 2025 disebabkan oleh naiknya It pada tanaman pangan 0,09 persen, tanaman hortikultura 0,85 persen, tanaman perkebunan rakyat 4,33 persen, peternakan sebesar 1,43 persen.
"Sebaliknya, subsektor perikanan turun sebesar 0,57 persen," katanya pula.
Ia mengatakan melalui Ib dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar dari masyarakat perdesaan, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian.
Pada Februari 2025, secara umum Ib turun sebesar 0,02 persen bila dibanding Ib Januari, yaitu dari 119,46 menjadi 119,44. Hal ini disebabkan oleh turunnya nilai Ib pada subsektor tanaman hortikultura sebesar 0,02 persen dan tanaman perkebunan rakyat 0,04 persen.
"Subsektor yang mengalami peningkatan yaitu, subsektor tanaman pangan sebesar 0,10 persen, peternakan sebesar 0,16 persen dan perikanan turun 0,06 persen," katanya.