Tanjungpandan, Belitung (ANTARA) - Umat Katolik Gereja Katolik Paroki Regina Pacis Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, memperingati Rabu Abu atau hari pertama Prapaskah.
"Perayaan Misa Rabu Abu di gereja Katolik Regina Pacis Tanjungpandan pada, Rabu (5/3) malam berjalan lancar," kata Sekretaris Pipa Paroki Regina Pacis Tanjungpandan, Yohannes Djohan Wijaya di Tanjungpandan, Kamis.
Menurut dia, ibadah Misa Rabu Abu di gereja Katolik Paroki Regina Pacis Tanjungpandan dipimpin oleh RD Gonzales Kun pada, Rabu (5/3) pukul 18.00 WIB dan diikuti oleh ratusan umat Katolik setempat.
Ia mengatakan, Rabu Abu selalu diperingati pada 40 hari sebelum Hari Raya Paskah (tanpa hari Minggu) atau 44 hari (termasuk hari Minggu) sebelum Jumat Agung.
"Pada tahun ini Rabu Abu jatuh pada 5 Maret dan ratusan Umat Katolik menghadiri misa ini," ujarnya.
Ia menjelaskan, pada perayaan Rabu Abu, abu yang dipergunakan berasal dari daun palma yang telah diberkati pada hari Minggu Palma pada tahun sebelumnya yang telah dibakar.
"Abu berbentuk tanda salib itu dioleskan ke kening dan tidak perlu dipakai sepanjang hari," katanya.
Ia menerangkan, abu melambangkan debu yang dipercaya digunakan Tuhan untuk menciptakan manusia.
Selain itu, kata Djohan, abu juga melambangkan kesedihan karena manusia telah berbuat dosa dan menyebabkan perpecahan dari Tuhan.
"Saat pastor mengoleskan abu ke dahi seseorang, dia mengucapkan kata-kata 'ingatlah bahwa kamu adalah debu, dan kamu akan kembali menjadi debu'. Selain itu, pastor juga dapat mengucapkan kata-kata, 'Bertobatlah dan percayalah pada Injil," ujarnya.
Djohan menambahkan, Rabu Abu adalah awal dari masa Prapaskah yakni masa dimana umat Katolik akan memperingati peristiwa sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus.
"Dengan berproses untuk mengimplementasikannya dalam aksi nyata dengan lebih berbela rasa dan semakin meningkatkan semangat berbagi dan menolong terutama sesama yang termarjinalkan," katanya.
