Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memandang bahwa implementasi program Cek Kesehatan Gratis harus dilakukan secara kolektif, bukan sekadar program formal, melainkan juga sebagai gerakan nasional yang melibatkan seluruh komponen bangsa.
"Caranya sama seperti COVID-19, enggak bisa kita lakukan sendiri, harus bersama-sama. Enggak bisa dalam bentuk program saja, tapi harus menjadi gerakan di mana setiap komponen bangsa merasa, 'wah ini baik buat saya'," ujar Menkes Budi kepada wartawan usai meninjau pelaksanaan Cek Kesehatan Gratis bagi para pengemudi ojek online (ojol) di Grab Excellent Center, Jakarta, Jumat.
Ia mencontohkan keberhasilan program vaksinasi COVID-19 bagi bangsa Indonesia juga tidak terlepas dari pendekatan kolaboratif. Salah satu inisiatif dari pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kesehatan, adalah melibatkan platform transportasi daring, seperti Grab untuk menjangkau masyarakat lebih luas.
Hal yang sama, ujar Menkes Budi, juga diterapkan dalam program Cek Kesehatan Gratis. Kemenkes kembali bekerja sama dengan Grab.
"Seperti dulu, kita memulainya dengan Grab. Saat itu, kami melihat Grab memiliki banyak mitra pengemudi sehingga bisa menjadi jalur distribusi yang efektif," katanya.
Menurut Menkes, sejatinya keberhasilan program Cek Kesehatan Gratis bergantung pada keterlibatan berbagai pihak, termasuk pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat itu sendiri. Dengan menjadikan cek kesehatan sebagai gerakan nasional, diharapkan semakin banyak masyarakat yang sadar mengenai pentingnya deteksi dini penyakit dan menjaga kesehatan secara preventif.
Sebelumnya, dalam kesempatan yang sama, Menkes menyampaikan bahwa sejak diluncurkan pada 10 Februari 2025, terdapat lebih dari satu juta orang yang telah mendaftar dalam program Cek Kesehatan Gratis.
Ia menyampaikan pula jumlah harian pendaftar pun terus mengalami peningkatan hingga saat ini mencapai 90 ribuan orang per hari.
Ke depannya, Menkes Budi berharap jumlah pendaftar program Cek Kesehatan Gratis itu dapat terus bertambah, bahkan mencapai lebih dari 50 juta orang di tahun 2025 ini.
"Karena ini tahun pertama, 50 juta (orang pendaftar) itu kira-kira harus 150 ribu per hari. Jadi kita masih ada, masih perlu naik 50 ribu orang lagi per hari," ucap Menkes Budi.
Berikutnya, ia memandang kerja sama seperti yang dilakukan pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan bersama Grab, merupakan salah satu langkah untuk memperluas cakupan pendaftar Cek Kesehatan Gratis.