Sungailiat (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyusun skema penanganan sampah di daerah itu dengan menyesuaikan jumlah petugas kebersihan di lapangan karena jumlah pekerja akan mengalami pengurangan.
"Saat ini kami tengah menyusun skema penanganan sampah dengan volume tercatat rata-rata mencapai 60 ton per hari," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bangka, Ismir Rahmaddiniato di Sungailiat, Senin.
Ia mengatakan penyusunan skema penanganan sampah di lapangan dianggap cukup penting karena ada beberapa faktor yang memaksa melakukan hal tersebut disebabkan kebijakan pengurangan tenaga honor non data base.
"Tenaga kebersihan non database yang jumlahnya lebih dari 80 orang terancam tidak dilanjutkan kontrak kerja, sedangkan volume sampah yang setiap hari harus dibawa ke tempat pembuangan akhir mencapai 60 ton per hari," jelas dia.
Saat ini kata Ismir, dalam penanganan sampah pihaknya mengalami kewalahan mengingat ada sejumlah petugas kebersihan mengundurkan diri karena gaji yang diterimanya sangat tidak sesuai atau dipotong hingga 50 persen setiap bulan dari gaji yang diterima sebelumnya.
Volume sampah harian dan bahkan terjadi penumpukan sampah pada hari tertentu seperti lebaran yang meningkat hingga 40 persen dibanding hari biasa, kata Ismir menjadi persoalan yang harus segera diselesaikan, sementara masih terdapat sebagian anggota masyarakat yang belum menjaga pola disiplin membuang sampah.
"Sangat disesalkan masih ada sebagian masyarakat membuang sampah sembarangan atau tidak pada tempat yang sudah disediakan, sementara kami sudah berupaya maksimal mengingatkan masyarakat seperti, memasang spanduk larangan bahkan dipasang pagar pembatas supaya tidak membuang sampah di tempat tersebut," kata Ismir.
Bahkan kata dia, masyarakat yang selama ini membuang sampah sembarangan disarankan bersedia membayar retribusi sampah karena sampah akan diambil langsung oleh petugas kebersihan ke rumah yang bersangkutan.
Dia berharap skema penanganan sampah yang masih disusun sedikit banyak mampu menyelesaikan sampah yang berpotensi semakin banyak karena populasi pemukiman penduduk bertambah.
Volume sampah di lingkungan masyarakat berbanding dengan populasi pemukiman atau penduduk di suatu tempat.