Belitung (ANTARA) - Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Tanjungpandan, Kantor Wilayah Ditjenpas, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menyalurkan bantuan seragam sekolah kepada siswa kurang mampu di SD Negeri 11 Badau.
Kepala Lapas Kelas II B Tanjungpandan, Royhan Al Faisal di Badau, Senin mengatakan penyaluran bantuan ini dilakukan guna menyambut Hari Bakti Pemasyarakatan (HBP) ke-61 tahun 2025.
"Dalam rangka menyambut Hari Bakti Pemasyarakatan (HBP) ke-61 tahun 2025 kami dari jajaran Lapas Kelas II B Tanjungpandan menggelar kegiatan bakti sosial di SD Negeri 11 Badau," katanya.
Menurutnya, kegiatan bakti sosial ini dikemas dalam kegiatan Lapas Goes to School dengan mengusung tema "Pemasyarakatan PASTI Bermanfaat untuk Masyarakat".
Disampaikan, bantuan paket lengkap seragam sekolah tersebut diserahkan kepada dua orang siswa kurang mampu di SD Negeri 11 Badau.
Royhan menambahkan, selain itu, pihaknya juga membantu pelunasan uang komite bagi sembilan orang siswa kurang mampu di SD Negeri 11 Badau untuk periode satu semester.
Lapas Kelas II B Tanjungpandan juga menyalurkan bantuan paket sembako kepada sebanyak empat orang tua siswa yang kurang mampu dan berdomisili di sekitar wilayah Lapas Kelas II B Tanjungpandan.
"Kegiatan bakti sosial ini diselenggarakan
sebagai implementasi dari moto Direktur Jenderal Pemasyarakatan yakni "Pemasyarakatan Pasti Bermanfaat Untuk Masyarakat" yang diwujudkan dalam bentuk kepedulian jajaran petugas lapas untuk membantu masyarakat sekitar," ujarnya.
Royhan menambahkan, HBP ke-61 ini diharapkan menjadi momentum penting untuk menunjukkan bahwa jajaran pemasyarakatan hadir tidak hanya untuk pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) tetapi juga untuk masyarakat luas.
"Peringatan HBP ke-61 tahun 2025 ini menjadi momentum untuk tidak hanya berfokus pada pembinaan di dalam lapas tetapi juga menunjukkan bahwa pemasyarakatan hadir dan "Pasti Bermanfaat Untuk Masyarakat," katanya.
Kepala SDN Negeri 11 Badau, Ismail di Cerucuk, Senin menyampaikan ucapan terima kasih atas perhatian Lapas Kelas II B Tanjungpandan kepada sekolah yang dipimpinnya.
Ismail menyampaikan, kondisi ekonomi orang tua siswa secara umum kategori menengah ke bawah, bangunan fisik sekolah sudah banyak yang rusak, dan minimnya jumlah siswa menjadi tantangan khusus.
Dirinya berharap bantuan dari pihak Lapas Tanjungpandan menjadi semangat bagi siswa dan orang tua siswa untuk semangat bersekolah.
“Kami sangat berterimakasih ini merupakan dukungan yang luar biasa, khususnya menjadi semangat bagi anak-anak kami untuk tetap bersekolah di tengah keterbatasan mereka dan keluarga," ujarnya.