Koba, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menjalankan tiga strategi percepatan pengentasan kemiskinan ekstrem.
"Tiga strategi itu adalah pengurangan beban pengeluaran masyarakat, peningkatan pendapatan masyarakat dan penurunan jumlah kantong-kantong kemiskinan," kata Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman di Koba, Selasa.
Ia menjelaskan, tiga strategi pengentasan kemiskinan esktrem tersebut sesuai dengan Inpres Nomor 8 Tahun 2025.
"Ini penting bagi kita untuk menindaklanjuti Inpres tersebut. Nanti akan diterbitkan Surat Keputusan Bupati terkait tugas fungsi masing-masing perangkat daerah dalam menghapuskan kemiskinan ekstrem di Bangka Tengah,” kata Algafry.
Dia menjelaskan berbagai strategi sudah dilakukan untuk mengentaskan kemiskinan, di antaranya melaksanakan musrenbang kecamatan dan desa, membentuk tim koordinasi penanggulangan kemiskinan daerah, melakukan pemberian bantuan sosial bagi masyarakat,
"Kemudian menyediakan layanan kesehatan gratis, membantu sarana dan prasarana untuk peningkatan perekonomian masyarakat dan memberikan pelatihan prakerja kepada para pencari kerja yang bekerja sama dengan lembaga-lembaga pelatihan," ujarnya.
Namun, permasalahan kemiskinan adalah pekerjaan besar yang tidak cukup hanya dilakukan oleh pemerintah daerah, tetapi juga membutuhkan upaya kolaborasi dari semua pihak.
"Saya mengajak, terutama seluruh OPD untuk berkomitmen dan bekerja keras sesuai dengan tupoksi masing-masing dalam mengentaskan kemiskinan," ujarnya.
Sebelumnya Kepala Bappelitbangda Kabupaten Bangka Tengah Joko Triadhi memaparkan gambaran umum kondisi masyarakat di Bangka Tengah.
Saat ini penduduk Kabupaten Bangka Tengah berjumlah 210.684 jiwa. Berdasarkan data tersebut, penduduk Kabupaten Bangka Tengah dalam usia produktif (15-25 tahun) berjumlah kurang lebih 144 ribu jiwa atau sekitar 69 persen dari total jumlah penduduk.
“Data tersebut kami sampaikan, karena sebagian besar masyarakat yang tergolong kategori miskin adalah masyarakat yang berada pada usia produktif," ujarnya.*