Pangkalpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Bangka Belitung menargetkan penanaman 700 pohon per hari guna menghijaukan kembali lahan kritis di daerah penghasil bijih timah nomor dua terbesar di dunia itu.
"Alhamdulillah, saat ini tren tutupan lahan kritis sudah naik kisaran 20.000 hektare," kata Plh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kepulauan Babel Edi Kurniadi di Pangkalpinang, Jumat.
Ia menyatakan saat ini luas lahan kritis di Kepulauan Bangka Belitung berkisar 100 ribu hektare, tersebar di Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Tengah, Bangka Selatan, Belitung, Belitung Timur, dan Kota Pangkalpinang.
"Dalam mengurangi lahan kritis ini kita dalam sehari telah menargetkan penanaman 700 pohon di tujuh hektare lahan kritis," katanya.
Ia menyatakan dalam mengejar target penanaman pohon ini, Pemprov Kepulauan Bangka Belitung berkolaborasi dengan pemerintah kabupaten dan kota, kepolisian daerah, TNI, lembaga, kementerian, perusahaan, dan lembaga masyarakat.
"Kita harus kejar terus guna mengurangi lahan-lahan kritis di daerah ini," ujarnya.
Ia mendukung Kementerian Agama (Kemenag) menggencarkan Gerakan Penanaman Sejuta Matoa, karena sangat mendukung program pemerintah daerah (pemda) dalam mengurangi lahan-lahan kritis di daerah ini.
"Kami mengimbau masyarakat untuk menjaga lahan-lahan reklamasi, agar penanaman pohon yang dilakukan pemerintah daerah tidak sia-sia untuk menghijaukan kembali Bumi Serumpun Sebalai ini," kata Edi Kurniadi.