Teheran (ANTARA) - Menteri Pertahanan Iran Aziz Nasirzadeh memperingatkan bahwa Iran akan menyerang kepentingan, pangkalan, dan pasukan Amerika Serikat (AS) dan Israel "di mana pun dan kapan pun dianggap perlu" jika salah satu dari kedua negara itu memulai perang melawan Republik Islam tersebut.
Pernyataan itu disampaikan Nasirzadeh dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Iran IRIB yang diterbitkan pada Minggu (4/5), menanggapi ancaman yang belum lama ini dilontarkan Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth, yang memperingatkan bahwa Iran akan "membayar konsekuensi" atas "dukungannya kepada Houthi."
Menteri pertahanan itu menyatakan Iran memiliki gudang rudal yang besar di pangkalan-pangkalannya dan tidak akan ragu untuk menggunakannya terhadap target-target regional jika perang terjadi pada negara tersebut.
"Jika perang seperti itu datang dari AS atau Israel, Republik Islam Iran akan menargetkan kepentingan, pangkalan, dan pasukan mereka di mana pun mereka berada dan kapan pun jika dianggap perlu," kata Nasirzadeh.
Lebih lanjut dia mengkritik apa yang digambarkannya sebagai kontradiksi dalam perilaku AS, yang mengaku terbuka untuk negosiasi sementara di saat yang sama mengancam Iran melalui berbagai saluran.
Nasirzadeh mengatakan Yaman adalah negara yang merdeka dan membuat keputusannya sendiri, menyarankan AS untuk menahan diri agar tidak menciptakan krisis di kawasan Asia Barat.