Pangkalpinang (ANTARA) - Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menggelar rapat koordinasi (Rakor) usulan jaringan trayek tetap dan teratur dalam rangka kewajiban pelayanan publik (Public Service Obligation/PSO) angkutan laut penumpang kelas ekonomi Tahun Anggaran (TA) 2026.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang diwakili Kepala Bidang Angkutan Pelayaran Dishub Babel, Nadirsyah mengatakan dalam rangka menjamin aksesibilitas transportasi laut yang terjangkau dan berkelanjutan bagi masyarakat kepulauan.
"Kegiatan ini bertujuan untuk membahas dan menyepakati usulan jaringan trayek laut yang akan diajukan ke Kementerian Perhubungan RI," katanya di Pangkalpinang, Rabu.
Ia menyampaikan pengusulan trayek PSO merupakan langkah strategis untuk mendukung konektivitas wilayah dan memperkuat pelayanan publik, khususnya bagi masyarakat di daerah yang sulit dijangkau.
"Rapat ini menjadi forum penting untuk menyatukan pandangan dan memperkuat sinergi antar instansi. Dengan dukungan semua pihak, kita berharap usulan ini dapat ditetapkan dan direalisasikan oleh pemerintah pusat tahun depan," ujarnya.
Nadirsyah juga mengatakan dengan kesiapan dermaga, keselamatan pelayaran yang disiapkan serta aksesibilitas dalam pelayaran yang mendukung sehingga terwujud rencana yang diinginkan sesuai dengan usulan yang ada.
"Seluruh masukan, koreksi teknis dan dukungan dari peserta rapat akan dituangkan dalam berita acara sebagai bahan penyempurnaan sebelum diajukan ke Kementerian Perhubungan," ujarnya.
Para peserta rapat, termasuk perwakilan Dishub kabupaten yang hadir, KSOP, dan Pelindo Pangkalpinang memberi dukungan penuh atas usulan trayek yang telah disusun.
Dalam diskusi panel yang berlangsung, seluruh pihak sepakat bahwa keberadaan PSO sangat vital bagi keberlangsungan transportasi laut ekonomi, terutama di wilayah yang belum sepenuhnya terlayani secara komersial.
"Kami mendukung usulan dari Dishub Provinsi ini karena trayek yang diusulkan telah mempertimbangkan aspek kebutuhan masyarakat dan konektivitas antarpulau," kata salah satu perwakilan KSOP dalam rapat.
Dengan tersusunnya jaringan trayek yang tepat sasaran dan partisipatif, diharapkan pelayanan angkutan laut ekonomi di Babel ke depan dapat semakin baik dan merata, memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat, terutama di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).