Yogyakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI Abdul Mu'ti menekankan bahwa Hari Raya Idul Adha yang diperingati umat Islam setiap tanggal 10 Dzulhijah merupakan sarana bagi manusia untuk menyucikan jiwa dalam memperkuat akhlak mulia.
Mendikdasmen dalam khutbahnya pada shalat Idul Adha di Tangerang Selatan, Jumat, mengatakan, bahwa hari ini kita semua merayakan ibadah Idul Adha sebagai syariat dan risalah Islam yang Allah turunkan untuk umat manusia.
"Oleh karena itu, penting bagi kita memaknai Idul Adha sebagai wujud ketakwaan dan puncak tertinggi rasa keikhlasan kita kepada Tuhan Yang Maha Kuasa," kata Abdul Mu'ti melalui siaran pers Kemendikdasmen yang diterima di Yogyakarta.
Menteri Mu'ti mengatakan mengutip dari kitab karangan Prof Ahmad Zahro, sejatinya Idul Adha bertujuan menjadi sumber kebahagiaan dan tumbuhnya rasa kasih sayang antarinsan manusia.
"Lebih dari itu, Idul Adha juga menjadi wujud penegakan keadilan serta diharapkan terciptanya maslahat yang hakiki bagi manusia," kata Mendikdasmen.
Menteri juga mengajak kepada seluruh jamaah untuk menjadikan momen Idul Adha sebagai sarana pendekatan diri kepada Allah dan sesama umat manusia.
Menurut dia, pada saat itu, manusia turut dianjurkan untuk menyembelih hewan kurban sebagai wujud keimanan dan ketakwaan.
"Substansi berkurban adalah membersihkan jiwa, membunuh sifat kebinatangan, menebas rasa keegoisan, dan memupus sekat-sekat sosial. Dengan berkurban, semoga kita menjadi insan manusia yang dapat membangun kohesi sosial dan menghadirkan kerahmatan dalam berkehidupan," katanya.
Mengakhiri khutbahnya, Menteri Mu'ti mengajak seluruh jamaah berdoa memanjatkan puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa.
"Semoga ibadah di momen Idul Adha ini menjadi pondasi kuat bagi kita untuk senantiasa menjadi insan manusia yang bertakwa dan berguna bagi bangsa dan negara," katanya.