Pangkalpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memperkuat sinergitas lintas sektoral, guna menjaga stabilitas stok dan harga pangan di Negeri Serumpun Sebalai itu.
"Kita berharap rakor ini dapat menjadi acuan bagi pemerintah provinsi dalam menjaga stabilitas harga pangan dan ekonomi daerah," kata Plt Sekda Kepulauan Babel Ferry Afrianto usai mengikuti Rapat Pengendalian Inflasi yang digelar Kemendagri secara virtual di Pangkalpinang, Senin.
Ia mengatakan Rapat Pengendalian Inflasi Kemendagri kali ini, dapat menjadi dasar bagi Pemprov Kepulauan Babel dalam mencanangkan dan mengimplementasikan langkah strategis, dalam menghadapi tantangan ekonomi di tahun ini.
"Dalam menghadapi kondisi ekonomi tahun ini, kita akan memperkuat kerja sama lintas sektor, demi terwujudnya stabilitas ekonomi yang berkelanjutan," katanya.
Sekjen Kemendagri Tomsi Tohir mengatakan rapat pengendalian inflasi ini untuk membahas langkah konkret pengendalian inflasi, sebagai kunci penguatan sinergitas dalam upaya menjaga stabilitas perekonomian di daerah.
"Rapat ini untuk memastikan efektivitas pendekatan antar pusat dan daerah, dalam rangka memantau dan melaporkan pelaksanaan program pengendalian inflasi di daerah setiap minggu," ujarnya.
Ia menyatakan tingkat inflasi nasional pada April 2025, berada pada angka 1,95 persen secara year-on-year (yoy). Angka tersebut, masih berada dalam rentang target pemerintah yakni sebesar 2,5 persen, dengan plus minus 1 persen.
"Berdasarkan rilis BPS, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Babel di triwulan I 2025 tumbuh sebesar 4,60 persen (yoy). Kondisi ini lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 0,94 persen (yoy)," katanya.