Belitung (ANTARA) - Kantor Kementerian Agama Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengatakan peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharam 1447 Hijriah menjadi momentum untuk melakukan refleksi diri agar lebih baik dari tahun sebelumnya.
"Peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharam 1447 Hijriah adalah momentum untuk refleksi diri," kata Plt Kepala Kantor Kementerian Agama Belitung, H. Suyanto di Tanjungpandan, Jumat.
Menurut dia, refleksi diri yang dimaksud tersebut adalah memperbaharui niat dan amal semata-mata untuk mengharapkan ridho dan berkah Allah SWT di tahun yang baru.
Ia mengatakan, Muharam adalah salah satu bulan sekaligus menjadi bulan pertama dalam kalender hijriah.
"Kata Muharam artinya yang diharamkan atau dimuliakan, karena di bulan ini tidak boleh ada peperangan dan menjunjung tinggi kemuliaan," ujarnya.
Ia menambahkan, selain itu, peringatan 1 Muharam 1447 Hijriah tidak hanya dimaknai dengan pergantian tahun saja.
"Tetapi juga dimaknai dengan berpindahnya perilaku dan ketaatan kepada Allah SWT," katanya.
Suyanto menambahkan, bulan Muharam juga memiliki kemuliaan lain, salah satunya adalah puasa di bulan Muharam adalah puasa yang cintai oleh Allah SWT.
"Berdasarkan hadist mutawatir riwayat Muslim, sebaik-baik puasa adalah di bulan Muharam dan puasa As-Syura pada 10 Muharam, dalam hadits riwayat Muslim juga puasa di bulan Muharam dapat menghapus dosa satu tahun yang lalu," ujarnya.
Terakhir, kata H. Suyanto, bulan Muharam juga mengingatkan tentang pelajaran Nabi Musa AS yang penuh tantangan, keteladanan, kesabaran, keihklasan dalam dakwah dan syiar agama serta ketaatan kepada perintah Allah SWT.
"Bulan Muharam memiliki kaitan erat dengan Nabi Musa AS, terutama pada tanggal 10 Muharam yang dikenal hari Asyura yang mana Nabi Musa AS diselamatkan oleh Allah SWT dari kejaran Fir'aun dan tentaranya di laut merah," katanya.