Pangkalpinang (ANTARA) - Tim Pencarian dan Pertolongan gabungan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berhasil menemukan jasad penambang yang menjadi korban diterkam buaya di Sungai Pelaben, Merawang, Kabupaten Bangka.
"Korban atas nama Febri (L/17) berhasil ditemukan Tim SAR Gabungan hari ini sekitar pukul 16.45 WIB dalam keadaan meninggal dunia. Dengan ditemukannya korban ini, maka operasi SAR dinyatakan ditutup," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang I Made Oka Astawa di Pangkalpinang, Jumat.
Ia menjelaskan, lokasi penemuan korban berjarak sekitar satu kilometer dari lokasi kejadian, tepatnya di pinggir kolam bekas tambang bijih timah yang terhubung dengan Sungai Pelaben.
Pencarian terhadap korban telah dilakukan tim gabungan selama tiga hari sejak informasi diterima Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang.
"Korban berhasil kita temukan saat melakukan penyisiran bersama keluarga korban menggunakan perahu karet dan perahu milik para pekerja timah yang ada di sekitar lokasi," katanya.
Pada saat ditemukan, kondisi tubuh korban tidak utuh dan selanjutnya tubuh tersebut dievakuasi untuk kemudian diserahkan kepada pihak keluarga di Desa Baturusa, Bangka.
Sebelumnya, pada Rabu (2/7) sekitar pukul 18.00 WIB korban yang bekerja menambang bijih timah mendorong drum ke bawah ponton alat tambang timah. Sekitar pukul 18.20 WIB teman korban bernama Iwan melihat korban diterkam buaya di dekat ponton dan ditarik predator tersebut ke dalam sungai.
Rekan korban yang menyaksikan peristiwa itu segera melaporkan kejadian ke keluarga dan selanjutnya keluarga korban melaporkan ke Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang untuk meminta bantuan SAR.
"Dengan ditemukan jasad korban maka operasi ditutup, terima kasih kepada Tim SAR gabungan yang turut membantu dalam proses pencarian ini," katanya.
