Koba, Babel, (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menyiapkan kios khusus untuk memasarkan produk madu pelawan di Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) Desa Namang sebagai upaya penguatan pasar dan pemberdayaan pelaku UMKM lokal.
"Madu pelawan telah menjadi produk unggulan khas Desa Namang yang dikembangkan para pelaku UMKM dan keberadaan kios di KDMP diharapkan dapat mendorong peningkatan produktivitas dan daya saing produk ini," kata Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman, saat mendampingi Menteri Koperasi dan UKM Budi Arie Setiadi meninjau KDMP di Namang, Rabu.
Dalam kunjungan tersebut, Menkop UKM dan Bupati juga menyambangi langsung Hutan Pelawan, habitat alami lebah penghasil madu pelawan. Hutan ini dikenal tidak hanya sebagai destinasi ekowisata, tetapi juga sebagai sumber utama madu dengan cita rasa khas manis dan pahit.
Menkop UKM Budi Arie menyampaikan apresiasi terhadap pengelolaan madu pelawan dan merekomendasikan agar produk ini menjadi salah satu komoditas prioritas yang dikembangkan secara berkelanjutan melalui KDMP.
"Kita sudah melihat langsung ke lokasi. Potensinya luar biasa. Madu pelawan perlu dikelola secara profesional agar memberi manfaat ekonomi lebih besar bagi masyarakat," kata Algafry.
Algafry mengatakan, Hutan Pelawan mencerminkan sinergi antara pelestarian lingkungan dan pengembangan ekonomi berbasis potensi lokal.
Ia mengatakan itu contoh konkret bagaimana pembangunan ekonomi desa bisa berjalan seiring dengan upaya pelestarian alam. Konsep ini harus menjadi bagian dari strategi pembangunan daerah yang berkelanjutan.
"Tentu saya berharap melalui penguatan kelembagaan seperti KDMP dan dukungan pemerintah pusat, produk madu pelawan dapat menembus pasar yang lebih luas sekaligus menjaga kelestarian hutan secara konsisten," ujarnya.
