Pangkalpinang (ANTARA) - Seorang pria bernama Eko Susanto (45), warga asal Lampung Selatan, yang sebelumnya dilaporkan hilang saat mencari burung di kawasan hutan Desa Munggu, Kecamatan Sungai Selan, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berhasil ditemukan dalam keadaan selamat.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Kansar) Pangkalpinang, I Made Oka Astawa, mengatakan pihaknya menerima laporan kejadian tersebut pada Senin (21/7) malam dan segera mengirimkan satu tim rescue ke lokasi pencarian berdasarkan koordinat 2°27'24.9"S 105°56'53.4"E.
“Korban ditemukan oleh warga dalam kondisi lemas sekitar dua kilometer dari titik awal keberangkatannya di hutan Desa Munggu,” ujar Oka dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA Babel di Pangkalpinang, Selasa (22/7).
Dijelaskan Oka, korban sebelumnya berangkat dari Pasir Putih, Pangkalpinang pada Minggu (20/7) sekitar pukul 05.00 WIB menuju Desa Munggu untuk mencari burung menggunakan metode jebakan pulut. Sekitar pukul 06.00 WIB, korban tiba di pondok kebun milik warga setempat, Ambro, tempat ia biasa menitipkan sepeda motornya.
“Korban pamit kepada pemilik pondok untuk masuk ke hutan dan biasanya kembali pukul 17.00 WIB. Namun hingga malam hari korban tidak juga kembali, sehingga warga bersama aparat desa mulai melakukan pencarian,” katanya.

Setelah pencarian mandiri oleh warga tidak membuahkan hasil, keluarga korban melaporkan kejadian ini ke Kantor SAR Pangkalpinang pada Senin malam. Tim SAR Gabungan yang terdiri dari unsur Basarnas dan relawan segera diterjunkan ke lokasi.
Menurut keterangan korban kepada tim SAR, ia sempat tersesat saat hendak kembali dari hutan pada sore hari, dan kehilangan arah selama dua malam. Pada hari ketiga, korban mendengar suara pekerja kayu yang sedang melakukan penebangan, lalu meminta bantuan kepada mereka untuk kembali ke pondok.
“Setelah itu korban langsung dievakuasi dan dibawa ke rumahnya di Pasir Putih menggunakan kendaraan rescue,” tambah Oka.
Oka mengimbau masyarakat yang melakukan aktivitas di wilayah hutan atau area berisiko tinggi agar selalu menginformasikan keberangkatannya kepada pihak terkait dan tidak ragu melapor jika terjadi keadaan darurat.
“Pelayanan SAR kami sepenuhnya gratis. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh unsur SAR Gabungan dan masyarakat yang turut serta membantu dalam proses pencarian korban,” tutup Oka.