Pangkalpinang (Antara Babel) - Stok sayur kol di pasar-pasar di Kota Pangkalpinang berkurang karena pasokan dari daerah sentra terbatas sehingga berdampak terjadi kenaikan harga.
"Pasokan kol dari daerah sentra yang didatangkan secara kontinu tidak maksimal, sehingga penambahan stok belum mencukupi untuk memenuhi permintaan dan berdampak langsung terhadap kenaikan harga yang cukup tinggi," kata seorang pedagang, Ari, di Pangkalpinang, Minggu.
Ia mengatakan, sebelumnya bisa memesan hingga enam ton sayur kol dari daerah sentra untuk memenuhi kebutuhan warga dan menjaga kestabilan harga, namun untuk saat ini hanya bisa mendapatkan sekitar dua ton.
Harga kol naik cukup tinggi menjadi Rp14.000/kg dari sebelumnya Rp7.000/kg, sedangkan kentang bertahan Rp12.000/kg, tomat Rp10.000/kg dan wortel biasa Rp10.000/kg.
"Harga sayur mayur masih berdasarkan mekanisme pasar. Untuk memenuhi kebutuhan konsumen, pedagang masih mengandalkan pasokan dari daerah sentra seperti dari Pulau Jawa dan Sumatera," ujarnya lagi.
Menurut dia, pengaruh cuaca yang sering hujan mengakibatkan hasil panen petani dari daerah asal pengirim tidak maksimal.
"Mungkin karena sering diguyur hujan dan terendam air, sehingga tanaman tersebut menjadi mudah layu dan mati," katanya pula.
Yudi, penjual sayur lainnya mengakui sangat sulit untuk mendatangkan sayur kol dari daerah sentra, sehingga ia sering kehabisan persediaan.
"Banyak juga pelanggan yang mengeluh dan tidak jadi membeli sayur kol itu, karena harganya yang cukup tinggi," ujarnya.
