Pangkalpinang (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mendistribusikan 10 ton beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), guna mendukung pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas harga beras di daerah itu.
"Sebanyak 10 ton beras SPHP ini disalurkan ke lima titik dengan harga di bawah pasaran," kata Wakil Kepala Polda Kepulauan Babel Brigjen Pol Tony Harsono dalam keterangan pers diterima di Pangkalpinang, Minggu.
Ia mengatakan pendistribusian 10 ton beras SPHP ini sebagai rangkaian memperingati HUT Ke-80 Republik Indonesia, sebagai bentuk dukungan kepolisian dalam membantu pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas stok dan harga pangan khususnya beras.
"Kegiatan ini masih dalam rangka memperingati HUT Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia dengan menggandeng Bulog, Korem, BUMN, serta instansi terkait lainnya,” ujarnya.
Ia menyatakan 10 ton beras SPHP ini dijual seharga Rp56.500 per karung isi lima kilogram, atau lebih rendah dari harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan sebesar Rp65.000 per karung.
"Mudah-mudahan dengan kegiatan ini dapat meringankan beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan berasnya," katanya.
Kepala Bulog Cabang Bangka Fahmi Alkahfi mengatakan distribusi beras SPHP melalui gerakan pangan murah selalu habis diserap masyarakat karena adanya keterbatasan pasokan.
“Polda menyesuaikan kepada kami tergantung permintaan. Mereka bisa melakukan pemesanan di gudang, pembayaran maksimal tiga hari. Sejauh ini seluruh beras yang kami keluarkan habis terserap,” katanya.
Ia menyebutkan Bulog Bangka setiap bulan menyiapkan sekitar 700 ton beras SPHP untuk kebutuhan masyarakat. Produksi dilakukan di gudang Bangka, sementara sebagian stok lainnya disiapkan sebagai cadangan bantuan pangan.
“Kami tidak bisa membandingkan distribusi ini dengan daerah lain karena targetnya berbeda-beda. Yang jelas, Bulog berupaya memperbanyak outlet retail SPHP agar masyarakat lebih mudah mengakses beras dengan harga terjangkau,” ujarnya.
