Jakarta (Antara) - Presiden Joko Widodo membahas perkembangan pembangunan fasilitas transportasi Light Rail Transit (LRT) di Jakarta dan Palembang, Sumatera Selatan untuk mengetahui hambatan dalam proyek tersebut.
"Apakah terkait dengan pembebasan lahan, apakah terkait dengan pembiayaan ataupun tata ruang, sampai soal mengenai infrastruktur pendukung dan segera di carikan jalan keluarnya," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas "Perkembangan Pembangunan LRT" di Kantor Presiden, Jakarta pada Senin.
Menurut Presiden, pemerintah terus memantau tingkat kemajuan pembangunan yang telah dimulai sejak 2015 itu.
Kepala Negara menekankan bahwa proyek tersebut merupakan program lintas kementerian dan daerah sehingga memerlukan koordinasi yang sinergis antara para pemangku kepentingan.
Keberhasilan proyek yang ditargetkan operasional penuh pada 2019 itu nantinya diharapkan Jokowi menjadi modal kerja sama yang dapat diterapkan di kota-kota lain di Indonesia.
Presiden juga menekankan agar pembangunan proyek LRT dapat selesai tepat waktu pada 2018 sehingga dapat digunakan saat perhelatan olahraga Asian Games.
"Karena kita tahu semuanya 2018 kita akan memiliki perhelatan olah raga berkelas internasional Asian Games 2018 yang akan datang," jelas Jokowi.
Selain itu, Kepala Negara juga berharap agar pembangunan sejumlah proyek transportasi berteknologi tinggi baik LRT, Mass Rapid Transit (MRT) maupun kereta sedang dan cepat dapat dijadikan pembelajaran oleh putera-puteri bangsa.
"Kita harapkan dari pembangunan yang pertama ini baik MRT, LRT maupun kereta cepat bisa kita pakai sebagai sebuah pembelajaran, alih teknologi sehingga bisa bermanfaat untuk langkah-langkah kita ke depan," kata Presiden.
Sejumlah pejabat negara yang hadir dalam rapat tersebut antara lain Menko Polhukam Wiranto, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri BUMN Rini Soemarno dan, Menteri Pupera Basuki
Hadimuljono serta Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Pembangunan kereta listrik ringan (LRT) itu dimulai sejak 2015 dengan fase pertama diharapkan dapat beroperasi pada 2019 yang menghubungkan kawasan Dukuh Atas dengan Cibubur.
Fase pertama proyek LRT diperhitungkan menelan dana Rp11,9 triliun dengan tiga jalur yaitu Cibubur-Cawang, Cawang-Dukuh Atas dan Bekasi Timur-Cawang.