Jakarta (ANTARA) - Pihak keluarga menyebutkan motif Alex Iskandar membunuh anak tirinya bernama Alvaro Kiano Nugroho (6) yang sempat hilang di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, karena cemburu dengan istrinya, Arum.
"Cemburu sama istrinya, kalau telepon gak diangkat dianggapnya istrinya selingkuh, main sama laki-laki lain," kata kakek Alvaro, Tugimin kepada wartawan di Jakarta, Senin.
Tugimin mengatakan dia mendapat informasi tersebut sesudah adanya interogasi terhadap pelaku. Dari rasa cemburu itu, perasaan Alex diduga menjadi dendam hingga akhirnya melakukan pembunuhan.
Terlebih, Arum tetap berangkat ke Malaysia walaupun sudah dilarang oleh Alex. "Dalam kecemburuan, akhirnya timbulnya dendam. Dan waktu itu gak boleh kerja keluar ke Malaysia, tapi berangkat juga," ucapnya.
Sebelumnya, kepolisian mengungkap pelaku pembunuhan Alvaro merupakan ayah tiri dari bocah laki-laki tersebut.
"Pelaku adalah ayah tirinya Alvaro," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Nicolas Ary Lilipaly.
Ayah tirinya itu diketahui menikah dengan ibu Alvaro sejak 2023 dan sempat berencana untuk bercerai.
Polisi kemudian menemukan Alvaro yang hilang sejak Maret 2025 di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, itu dalam kondisi meninggal dunia.
Baca juga: Keluarga sebut pelaku pembunuhan sempat bantu cari Alvaro yang hilang di Pesanggrahan
Baca juga: Keluarga sebut pembunuh Alvaro meninggal di Polres Jaksel
Polsek Pesanggrahan menyatakan tersangka dalam kasus hilangnya Alvaro itu juga sudah ditangkap untuk dimintai keterangan.
Kendati demikian, pihaknya belum dapat memberikan banyak keterangan terkait penyebab meninggalnya korban karena masih dilakukan pendalaman.
Kepolisian menyebutkan rekaman kamera pengawas (CCTV) di sekitar rumah korban yang terhapus setiap hari dan tidak tersimpan menjadi salah satu kendala dalam pencarian anak tersebut.
Selain itu, keluarga juga melaporkan hilangnya Alvaro tidak tepat pada hari kejadian itu berlangsung.
Akan tetapi, polisi terus berupaya mencari informasi yang masuk dari keterangan saksi, sekolah, keluarga, dan pesan langsung atau direct message (DM) pada media sosial Instagram, serta saluran aduan Kapolsek.
Alvaro terhitung hilang selama delapan bulan. Keberadaannya sudah tidak terdeteksi sejak Kamis, 6 Maret 2025.
