Pangkalpinang (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memastikan ketersediaan bahan pokok menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) dalam kondisi aman dan terkendali.
Kepala Bidang Pengendalian Perdagangan dan Perlindungan Konsumen Disperindag Babel, Edi Kurniadi, mengatakan bahwa pihaknya secara rutin setiap tahun melakukan pemantauan stok bahan pokok untuk menjamin kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi.
“Memastikan stok aman ini sudah menjadi pekerjaan rutin kami setiap tahunnya,” kata Edi di Pangkalpinang, Jumat.
Ia menjelaskan, pada minggu kedua Desember 2025, stok bahan pokok strategis terpantau mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga beberapa pekan ke depan. Stok beras tercatat mencapai 8.696,8 ton dan dipastikan aman setidaknya untuk tiga minggu ke depan.
Selain beras, stok gula pasir tersedia 683,4 ton, minyak goreng 928,3 ton, tepung terigu 153,8 ton, telur 78,1 ton, bawang putih 154 ton, bawang merah 490 ton, serta ayam sebanyak 443,4 ton.
Menurut Edi, pasokan ayam terus masuk secara rutin dengan jumlah sekitar 45.000 ekor per minggu. Sementara itu, pasokan beras juga terus berdatangan setiap pekan sehingga ketersediaannya tetap terjaga.
“Kalaupun pasokan beras tidak datang dalam satu minggu, stok yang ada masih cukup dan tetap aman,” ujarnya.
Untuk memastikan kelancaran distribusi bahan pokok, Disperindag Babel juga terus berkoordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan, di antaranya pengelola pelabuhan, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), serta Dinas Perhubungan Babel.
Ia menambahkan, ketersediaan bahan pokok juga mencukupi untuk mendukung program makan bergizi gratis (MBG) yang mulai berjalan tahun ini. Meski pelaksanaannya bersifat mendadak, stok bahan pangan tetap aman.
“Stok daging sapi cukup dan tinggal dilakukan pemotongan. Begitu juga ayam, cabai, bawang putih dan bawang merah yang ketersediaannya sangat aman sehingga harga bisa lebih terkendali,” kata Edi.
Dalam upaya menekan inflasi, Disperindag Babel secara rutin menggelar operasi pasar dan pasar murah, serta melakukan koordinasi dengan distributor dan pihak terkait dalam pengangkutan bahan pokok.
“Meski dengan keterbatasan anggaran, pelaksanaan operasi pasar dan sidak tetap berjalan. Kami juga sangat terbantu dengan dukungan Bank Indonesia yang kerap mensupport kegiatan operasi pasar,” ujar Edi.
