Jakarta (Antara Babel) - Presiden Joko Widodo dan Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud melakukan shalat tahiyatul berjamaah di masjid Istiqlal, Kamis pukul 14.30 WIB.
Raja Salman yang mengenakan jubah kebesaran (bisht) warna cokelat madu itu didampingi Presiden Joko Widodo, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal Muhammad Muzammil Basyuni, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, dan Wakil Menteri Luar Negeri Abdurrahman Mohammad Fachir.
Saat menunaikan shalat, Raja Salman duduk di kursi biru yang menurut pihak protokoler masjid sudah dipersiapkan oleh kerajaan Arab Saudi, sedangkan jamaah yang lain menggunakan sajadah yang sudah dipersiapkan.
Ada dua kursi, satu terletak tepat di depan mimbar, satu kursi lagi di meja untuk Raja Salman menulis buku tamu.
Shalat hanya berlangsung sekitar lima menit dan setelah menulis buku tamu, Raja menyerahkan potongan kain kiswah (penutup kaabah) berlafalkan ayat Al-Quran dengan tulisan emas.
Di masjid berkapasitas 200 ribu jamaah itu tampak ratusan masyarakat juga ikut hadir dengan antusias sambil melantunkan tahlil dan tahmid.
Selain masyarakat umut ada juga barisan pelajar madrasah setingkat SD, SMP dan SMA yang menyambut di sepanjang jalan masuk dengan mengibarkan bendera Merah Putih dan bendera Arab Saudi berukuran relatif kecil.
Namun masyarakat yang sudah hadir di ruang utama masjid hanya dapat melihat Raja Salman dari jauh karena pihak masjid memberikan batasan hanya barisan belakang dibuka untuk umum.
Shalat tahiyatul masjid adalah shalat yang dilakukan sebanyak dua rokaat oleh seseorang ketika masuk ke masjid.
Shalat ini termasuk sunnah karena hal itu merupakan hak setiap orang yang akan masuk ke masjid.
Tahiyatul masjid tergolong sebagai penghormatan terhadap masjid.
Setelah melakukan shalat, Raja Salman akan mengisi buku tamu di ruang utama depan mimbar masjid.