Nusa Dua, Bali (Antara Babel) - Perum Lembaga Kantor Berita Nasional
(LKBN) Antara berkomitmen untuk ikut memerangi kabar bohong atau "hoax"
yang belakangan marak beredar di media sosial.
"Di sini lah peran media termasuk Antara untuk membantu memfilter
dan meluruskan banyak hal yang disebarkan tanpa landasan informasi dan
akurasi maupun kebenaran sama sekali," kata Direktur Utama Perum LKBN
Antara, Meidyatama Suryodiningrat, ditemui usai memberikan sambutan pada
pertemuan dewan direktur 14 kantor berita Asia Pasifik atau AsiaNet di
Nusa Dua, Kabupaten Badung, Kamis.
Menurut Meidyatama, era digitalisasi saat ini turut melahirkan media-media sosial yang bergerak cepat di masyarakat.
Media sosial, lanjut dia, belum memiliki parameter yang jelas
seperti yang selama ini berlaku untuk media massa, baik cetak maupun
elektronik seperti adanya kode etik dan rambu yang jelas hingga Dewan
Pers.
Sehingga informasi yang beredar di media sosial terkadang tidak akurat dengan konten yang tidak bertanggung jawab.
Untuk itu media tradisional yang ada saat ini diharapkan ikut
berkontribusi memerangi "hoax" dengan meluruskan informasi yang
menyimpang, menyajikan informasi yang baik dan benar sesuai fakta,
akurat serta berimbang.
Antara, lanjut dia, juga mendukung adanya deklarasi antihoax
sebagai gerakan evolusi dan langkah penyadaran kepada masyarakat untuk
ikut memfilter kabar bohong.
"Masing-masing individu diberikan pengertian, pembelajaran dan rasa
tanggung jawab terhadap segala hal yang mereka unggah. Kami sama sekali
tidak mengadvokasi pengekangan kebebasan berekspresi, tetapi setiap
orang saat berekspresi juga harus bertanggung jawab," imbuhnya.
LKBN Antara Komitmen Perangi "Hoax"
Kamis, 9 Maret 2017 21:41 WIB
Masing-masing individu diberikan pengertian, pembelajaran dan rasa tanggung jawab terhadap segala hal yang mereka unggah. Kami sama sekali tidak mengadvokasi pengekangan kebebasan berekspresi, tetapi setiap orang...juga harus bertanggung jawab.