Kuala Lumpur (Antara Babel) - Kapolri Jendral Pol Tito Karnavian meminta
kepada Polis Diraja Malaysia (PDRM) memperjelas keberadaan Siti Aisyah
apakah dirinya bagian dari jaringan pembunuhan Kim Jong-nam atau
merupakan korban.
"Harapan kita pada yang bersangkutan kembali pada pertanyaan,
apakah dia bagian dari jaringan yang mempunyai rencana untuk membunuh
atau dia merupakan korban yang direkrut tanpa sepengetahuan dia."
"Ini yang kita minta perjelas kepada teman-teman kepolisian
Malaysia nanti," ujar Tito usai "courtessy call" dengan Kepala PDRM,
Irjen Tan Sri Dato Sri Khalid Abu Bakar di Putrajaya, Malaysia, Sabtu.
Tito mengatakan kalau memang yang bersangkutan bagian dari jaringan tersebut maka pihaknya hanya memberikan bantuan hukum.
"Kita hargai eksistensi dan kedaulatan hukum Malaysia. Sama juga
kalau ada orang Malaysia yang salah menjadi bandar narkoba bisa sampai
ditembak. Mereka menghargai eksistensi hukum kita," ucapnya, menegaskan.
Tetapi, ujar dia, seandainya kalau yang bersangkutan menjadi bagian
dari korban maka perlu ada penjelasan dan pihaknya memberikan bantuan
hukum.
"Indikasinya setelah yang bersangkutan melakukan yang menurut dia
reality show, dia kembali ke Bandara untuk meminta uang seratus dolar
sebagai upah. Kalau dia memang bagian dari konspirasi untuk membunuh
dari awal seharusnya dia melarikan diri, tidak harus kembali karena
risiko ditangkap," tuturnya.
Tetapi, ujar Tito, pihaknya akan membangun komunikasi dengan pihak
Malaysia dengan prinsip dasar saling menghargai dan menghormati.
Berita Terkait
Presiden Prabowo dijadwalkan beri arahan seluruh kepala daerah
31 Oktober 2024 20:14
Prabowo tunjuk Tito Karnavian jadi Mendagri dan Bima Arya-Ribka jadi Wamendagri
20 Oktober 2024 23:15
Tito Jackson dari The Jacksons meninggal dunia di usia 70 tahun
16 September 2024 19:33
Mendagri minta pj kepala daerah terus berkarya usai raih penghargaan
31 Agustus 2024 12:52
Mendagri: revisi UU Pilkada harus disesuaikan dengan isu aktual
21 Agustus 2024 13:56
Mendagri: 517 kepala daerah simak arahan Presiden di Istana Negara IKN
13 Agustus 2024 10:26
Mendagri: Pelantikan gubernur terpilih direncanakan pada 7 Februari 2025
6 Agustus 2024 15:22