Pangkalpinang (Antara Babel) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bangka Belitung (Babel), melatih nelayan untuk membuat perahu berbahan baku fiber karena kayu untuk bahan baku perahu semakin berkurang.
"Pelatihan pembuatan perahu ini merupakan aspirasi dari nelayan untuk mendapatkan keterampilan mengembangkan usaha pembuatan perahu berbahan baku fiber," ujar Kabid Industri Kecil Menengah Disperindag Babel, Darnis Rachmiyati, di Pangkalpinang, Jumat.
Ia menjelaskan, sebanyak 21 orang nelayan tradisional akan mendapatkan pelatihan pembuatan perahu fiber dari Kementerian Perindustrian dan para perajin pembuatan perahu 'fiberglass' dari luar daerah.
"Saat ini, para nelayan kesulitan untuk membuat perahu baru, karena semakin berkurangnya bahan baku kayu untuk membuat perahu tangkap ikan tersebut," ujarnya.
Menurut dia, perahu tangkap ikan berbahan fiber ini jelas memiliki banyak keunggulan jika dibandingkan perahu berbahan baku kayu, misalnya biaya perawatan yang lebih kecil.
Selain itu, masa pakai perahu fiberglass ini bisa mencapai 20 tahun dimana perahu kayu hanya mencapai 5 tahun dengan biaya perawatan dan potensi kerusakan yang lebih besar dan waktu pembuatan kapal pun relatif lebih singkat dan mudah.
"Kami ingin meningkatkan kemampuan nelayan atau pengrajin kapal kayu dalam pembuatan perahu fiber, dengan pelatihan ini, kami mengajarkan cara membuat, merawat dan memperbaiki perahu tersebut," ujarnya.
Ia mengatakan, pelatihan yang bertema diseminasi teknologi pembuatan perahu fiber ini nantinya akan menghasilkan perahu berkualitas yang dibuat sendiri oleh kelompok nelayan yang tersebar di Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Selatan, Bangka Tengah, Belitung, Belitung Timur dan Kota Pangkalpinang.
"Babel merupakan wilayah kepulauan yang memiliki potensi perikanan laut besar, namun pemanfaatannya belum optimal karena ketidakmampuan menyediakan perahu sebagai sarana penangkapan ikan," ujarnya.
Menurut dia, perajin perahu ini semakin sulit untuk memproduksi perahu dalam ukuran besar seiring larangan penebangan hutan yang menyulitkan pengrajin perahu untuk mendapatkan bahan baku kayu.
"Perahu berbahan fiber ini merupakan alternatif dan solusi teknologi bagi nelayan untuk mengoptimalkan hasil tangkapan ikan nelayan tersebut," ujarnya.
Untuk itu, kata dia, kegiatan diseminasi teknologi yang tepat guna bagi masyarakat layak mendapat dukungan baik kalangan masyarakat nelayan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat nelayan.
"Untuk saat ini, sambutan dari masyarakat pesisir cukup baik, seiring animo masyarakat mengikuti pelatihan ini cukup tinggi, namun karena keterbatasan anggaran, tahun ini, kami hanya melatih 21 orang nelayan saja, kegiatan pelatihan akan dilakukan tahun depan," ujarnya.