Jakarta (Antara Babel) - Peneliti senior Pusat Penelitian Politik LIPI,
Siti Zuhro, menyatakan relawan digital dalam pemilihan kepala daerah DKI
Jakarta sukses dalam mempengaruhi pilihan para netizen yang mayoritas
merupakan generasi muda ibukota.
"Mereka berhasil mengemas kampanye dengan menarik sehingga menggugah
para netizen yang didominasi anak muda," kata Siti Zuhro dalam rilis di
Jakarta, Minggu.
Siti mencontohkan, kemasan yang menarik seperti dilakukan oleh
Relawan Digital Anies-Sandi (Insider) yang mengangkat karakter Sandiaga
Uno yang gesit, gemar berolahraga, "stylish", dan penuh ide-ide kreatif.
Menurut pandangan dirinya, para pengguna media sosial lebih condong
memihak kepada tokoh-tokoh muda yang menawarkan perubahan.
Untuk itu, ujar dia, cara- cara berkampanye politik secara
konvensional seperti mengangkat isu negatif untuk menjatuhkan dinilai
sudah tidak lagi diminati.
"Orang-orang muda, senang dengan tokoh- tokoh muda. Apalagi, bila
didukung dengan tim yang mampu menyampaikan komunikasi politik dengan
baik," katanya.
Ia juga mengapresiasi upaya yang dilakukan tim Anies-Sandi dalam
menggunakan simbol baru yang unik dan mudah diingat masyarakat seperti
gerakan "Oke Oce".
Sementara itu, Koordinator Insider, Anthony Leong mengatakan relawan
di dunia digital yang aktif dalam menyebarkan pesannya di dalam media
sosial daring dinilai bakal berperan penting dan krusial dalam
menentukan kemenangan pilkada Jakarta.
Dalam sejumlah kesempatan lainnya, Anthony Leong juga telah
mengutarakan harapannya kepada seluruh relawan untuk dapat memaksimalkan
potensi yang ada khususnya melalui media sosial kepada warga.
"Media sosial dewasa ini memiliki peran yang sangat krusial untuk memenangkan pasangan Anies-Sandi," katanya.
Menurut dia, hal tersebut karena melalui medsos bisa menyampaikan pesan yang lebih mendalam kepada masyarakat.
Ia mengakui bahwa banyak tantangan yang dihadapi antara lain terkait
masalah bully, dan kampanye hitam serta sejumlah informasi hoax yang
disebar para buzzer di dunia maya.
Berita Terkait
Peneliti: Orang Indonesia tidak menghendaki banyak partai politik
13 Juli 2022 08:53
LIPI: empat kendala penerapan otonomi daerah dalam 20 tahun Reformasi
15 Mei 2018 13:42
Siti Zuhro: "Kepretan" Rizal Buka Mata Publik
14 April 2016 16:16