Jakarta (Antara Babel) - Pelita Jaya Energi Mega Persada Jakarta melenggang mulus ke final Liga Bola Basket Indonesia (IBL) Pertalite 2017 usai menaklukkan W88.News Aspac Jakarta dengan skor 82-74 di laga kedua semifinal Divisi Putih di GOR C-Tra Arena, Bandung, Sabtu.
Kemenangan tersebut membuat kedudukan semifinal menjadi 2-0 setelah pada pertandingan pertama, Kamis (27/4), Pelita Jaya (PJ) juga berhasil mengalahkan Aspac dengan skor 60-55.
Dipantau dari laman IBL di Jakarta, big man asing Kore White menjadi pemain terbaik Pelita Jaya di laga tersebut dengan menorehkan "double-double", 28 poin, 10 rebound dan empat assist.
Kore langsung memberikan dampak positif setelah kembali ke tim usai menjalani hukuman larangan bertanding di dua laga.
Sementara di kubu Aspac, point guard Dominique Williams menjadi pembuat catatan tertinggi di partai tersebut dengan 27 poin, enam rebound dan lima assist.
Dalam pertandingan itu, sejatinya Aspac selalu berada di bawah bayang-bayang Pelita Jaya dan takluk di akhir semua kuarter masing-masing dengan skor 17-16, 48-27, 64-53 dan 82-74.
Pelatih PJ Johannis "Ahang" Winar pun bersyukur atas kemenangan tersebut mengingat Aspac bisa tampil bagus dan bahkan sempat memberikan tekanan khususnya di kuarter tiga.
"Apresiasi untuk para pemain yang sudan menjalankan rencana pertandingan. Aspac juga luar biasa, tetapi saya sudah peringatkan kepada tim bahwa Aspac bisa bangkit," tutur Ahang.
Aspac sendiri memuji penampilan PJ alih-alih menyesali kekalahan itu. Pelatih Aspac AF "Inal" Rinaldo menyebut timnya sudah mengeluarkan kemampuan terbaik.
"Saya bangga anak-anak sudah berjuang dan menipiskan kekalahan hingga skor hanya berselisih satu digit. Aspac sudah berusaha keras tetapi memang jarak skor terlalu jauh," ujar Inal.
Pertandingan final IBL 2017 sendiri dilaksanakan pada 4-7 Mei 2017 dan mempertemukan Pelita Jaya EMP Jakarta kontra Satria Muda Pertamina Jakarta. Final dilaksanakan dengan format "best of three", dan pertandingan pertama dilaksanakan di GOR C-Tra Arena, Bandung yang didaulat menjadi markas PJ.
Kemudian, laga final dilanjutkan ke kandang Satria Muda, Britama Arena, Jakarta, yang menjadi lokasi pertandingan kedua dan, jika diperlukan, ketiga.