Jakarta (Antara Babel) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy meminta agar pengalokasian anggaran sebesar 20 persen untuk pendidikan tidak hanya dibebankan ke pemerintah pusat saja tetapi juga daerah.
"Kami meminta agar pemenuhan anggaran sebesar 20 persen tidak saja dibebankan pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) saja tetapi juga daerah melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD)," ujar Muhadjir usai acara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Jakarta, Selasa.
Berdasarkan hasil pemantauan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) melalui neraca pendidikan, diketahui belum semua daerah mengalokasikan anggaran sebesar 20 persen untuk pendidikan.
"Kami menghimbau kepada pemerintah daerah untuk memenuhi amanat Undang-undang. Hanya dengan pengalokasian anggaran dari pemerintah daerah dan fokus pada persoalan pendidikan, maka pemerataan pendidikan dan peningkatan kualitas pendidikan dapat tercapai," papar dia.
Dia menjelaskan pengalokasian anggaran sebesar 20 persen dari APBN tidak semuanya diperuntukkan untuk Kemdikbud. Alokasi anggaran pendidikan tersebut tersebar di 20 kementerian dan lembaga serta transfer daerah.
Untuk Kemdikbud saja, kata Muhadjir, hanya sekitar 9 persen atau Rp39 triliun yang dianggarkan dari APBN.
"Jadi sungguh tidak mungkin, permasalahan pendidikan hanya ditekankan pada Kemdikbud."
Dalam kesempatan itu, Muhadjir menegaskan pihaknya bersiap melakukan reformasi pendidikan nasional baik pada tataran konseptual dan manajerial. Dalam tataran konseptual, sekarang sedang diupayakan agar karakter kembali menjadi fondasi dan ruh pendidikan nasional.
Dia menjelaskan pembentukan karakter dimulai dan menjadi prioritas pada jenjang pendidikan dasar. Kemudian untuk jenjang pendidikan lebih lanjut, kondusinya harus kondusif bagi peserta didik untuk mengaktualisasikan potensi dirinya semaksimal mungkin.
"Memungkinkan peserta didik membekali dirinya dengan keterampilan dan keahlian yang berdaya kompetisi tinggi, yang dibutuhkan dunia abad 21."
Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu mengatakan melalui karakter yang kuat dan kemampuan berdaya saing tinggi peserta didik masa kini akan sanggup membawa bangsa Indonesia berdiri dengan tegak di antara bangsa-bangsa maju yang lain di masa yang akan datang.
Untuk itu, dalam reformasi pendidikan nasional ini, sambung dia, kerja keras yang kontruktif, penuh keikhlasan dan pengorbanan, serta pengabdian tulus seluruh insan pendidikan di seluruh Indonesia amat diharapkan.