Batam (Antara Babel) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggelar "capacity building" di Batam disertai sosialisasi terkait kebanksentralan dan program pengendalian inflasi.
"Capacity building ini bertujuan untuk menyamakan persepsi tentang definisi inflasi dengan pengukuran data inflasi itu sendiri," ujar Kepala Kantor Perwakilan BI Babel, Bayu Martanto di Batam, Rabu.
Menurut dia, dengan adanya persamaan persepsi setidaknya masyarakat mengetahui kondisi terkini tentang ekonomi di Bangka Belitung secara valid.
"Jangan sampai ada kesalahan persepsi di masyarakat seperti menimbulkan keuntungan sepihak atau distorsi. Makanya media massa diharapkan dapat menyampaikan informasi terkini kepada masyarakat," katanya.
Ia berharap media massa dapat menyampaikan berita yang berimbang sehingga tidak memicu kekhawatiran.
"Wartawan harus membuat berita berdasarkan fakta dan aktual. Misalnya setelah datang ke gudang Bulog stok beras melimpah itu bisa diberitakan langsung ke masyarakat sehingga masyarakat dapat mengetahui stok beras terkini menjelang Ramadhan untuk menghindari spekulan yang bermain harga," ujarnya.
Bayu Martanto mengatakan, peserta yang ikut kegiatan itu sebanyak 22 wartawan ekonomi di Babel dan kegiatan berlangsung dua hari.
"Kita mengharapkan kerja sama media massa untuk mengenalkan informasi mengenai seputar inflasi dan pengendaliannya kepada masyarakat, tidak membiarkan begitu saja ekspektasi yang bisa mengarah pada terjadinya inflasi," katanya.
Menurut dia, inflasi harus dikendalikan dan banyak komponen yang mempengaruhinya.
"Kita ingin menyamakan persepsi dengan para wartawan dan menyajikan berita berimbang. Dalam pengendalian inflasi peranan pers sangat dibutuhkan dalam mencermati komponen-komponen yang bisa diinformasikan secara berimbang karena pengaruh inflasi cukup kompleks," katanya.