Jakarta (Antara Babel) - Tim paralayang Indonesia mengejar target juara
kategori beregu dalam Kejuaraan Dunia Ketepatan Mendarat (WPAC) FAI IX
2017 di Vlora, Albania.
"Target tim paralayang Indonesia mendapat emas untuk kategori beregu
dengan individual putra dan putri bisa masuk tiga besar," kata Manajer
Tim Paralayang Indonesia Djoko Bisowarno dalam pesan singkatnya yang
diterima Antara, Rabu.
Ketika ditanya mengenai peluang tim Merah Putih di Albania, Djoko
menyebutkan untuk kategori beregu tim Indonesia berpeluang juara namun
perlu meminimalisir kesalahan dalam enam putaran tersisa dari 12 putaran
yang direncanakan.
"Jadi untuk beregu maksimalkan kemampuan yang ada dengan bertahan
tidak membuat kesalahan di enam putaran tersisa, demikian juga dengan
individual putra dan putri," ujar Djoko yang saat ini menjabat sebagai
Ketua Persatuan Gantole dan Paralayang Indonesia (PGPI) itu.
Dalam Kejuaraan Dunia Ketepatan Mendarat yang menjadi kalender
Federasi Olahraga Dirgantara Internasional (FAI) pada 5-14 Mei 2017 ini,
para punggawa Indonesia yang berjumlah tujuh orang, harus menaklukan
bentang alam Albania.
Lokasi lepas landas berada 690 meter di atas permukaan laut di
lereng Shasicha, pegunungan Vlora dan lokasi pendaratan di pantai yang
membentang sepanjang jalan raya.
Meski di tempat lepas landas angin cukup lembut, 5-15 km/jam, angin
pantai yang cenderung mengarah ke laut pada sore hari, sehingga menjadi
kendala tersendiri bagi para atlet jika tidak cermat melakukan
perhitungan jelang mendarat yang akan mudah terlempar dari titik nol,
bahkan keluar dari lingkaran besar.
Meski cuaca tidak sedingin Serbia ketika Seri dua kejuaraan tahunan
perorangan Piala Dunia Ketepatan Mendarat Paralayang (PGAWC) pada April
lalu, yang mencapai di bawah 10 derajat Celcius, cuaca di Albania bisa
dengan cepat berubah seperti ketika putaran dua yang turun mencapai 13
derajat Celcius dibanding 20 derajat saat siang hari.
Saat ini, para punggawa Indonesia bersiap menjalani pertandingan
putaran tujuh dengan opsi dilanjutkan ke putaran delapan jika kondisi
cuaca bersahabat.
Indonesia berhasil menempatkan atlet senior Darumaka Rajasa di
posisi lima besar dengan 10 poin yang dikepung oleh Matjaz Sluga
(Slovenia) dan Goran Djurkovic (Serbia) dengan nilai 8 di atasnya. Lalu
ada Anton Svolisak (Slovenia) yang memperoleh poin 10 dan juga Wang
Jianwei (China) dengan nilai 12 di bawahnya.
Sementara enam atlet lainnya memperoleh poin sebagai berikut: Irvan
Winarya (18), Permadi Chandra (19), Aris Afriansyah (66), Jafro
Megawanto (1020). Untuk nomor putri: Ike Ayu Wulandari (168), Rika
Wijayanti (1029).