Bengkulu (Antara Babel) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud)
Muhadjir Effendy mengatakan sistem zonasi yang diterapkan pemerintah
dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) akan mengawali penghapusan
penggolongan sekolah yakni sekolah favorit dan non-favorit.
"Dalam jangka panjang akan terwujud pemerataan kualitas pendidikan," kata Menteri Muhadjir di Bengkulu, Jumat.
Ia menuturkan, zonasi juga untuk pemerataan hak memperoleh pendidikan bagi anak-anak usia sekolah.
Selama ini kata Mendikbud, para siswa dan orangtua siswa memburu
sekolah favorit sehingga anak-anak berprestasi dan kaya akan berkumpul
dalam satu sekolah.
Sedangkan siswa yang dianggap kurang pintar dan miskin akan berkumpul di sekolah pinggiran atau non-favorit.
"Teman saya punya pengalaman anaknya harus bersekolah sejauh 20
kilometer dari rumah karena tidak lulus di sekolah dekat rumahnya,"
ujarnya.
Kasus ini menjadi salah satu cermin untuk menerapkan sistem zonasi
yakni calon siswa yang berada di sekitar sekolah akan diprioritaskan
masuk ke sekolah itu.
Ke depan kata Menteri, seluruh sekolah akan dijadikan sekolah favorit dan mencetak generasi muda yang berkualitas.
"Memang tahun pertama ini masih banyak kendala karena banyak
pemburu sekolah favorit yang melakukan semua cara dan disini ada celah
kecurangan," katanya.
Menteri pun berjanji PPDB pada 2018 akan lebih baik dari pelaksanaan tahun ini dengan melakukan berbagai evaluasi.