Tanjung Pandan (Antara Babel) - Wakil Bupati Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Burhanudin menyatakan banjir yang melanda wilayahnya sejak Sabtu (15/7) baru pertama kali dan benar-benar parah sejak 14 tahun daerah itu berstatus pemerintahan kabupaten.
"Banjir ini adalah yang pertama kali terjadi dan sangat parah. Tujuh kecamatan aksesnya terputus satu sama lainnya," katanya di Belitung Timur, Selasa, mengenai banjir besar yang dipicu hujan deras pekan silam sehingga merenda badan jalan dan permukiman.
Dia mengatakan, selain faktor cuaca banjir yang melanda wilayah itu dikarenakan aktivitas tambang ilegal yang dilakukan oleh masyarakat.
"Pertambangan yang semrawut ini telah merubah alur daerah aliran sungai yag biasanya dari hulu ke hilir lancar, sekarang jadi terhambat," ujarnya.
Dikatakannya, setelah penanganan banjir ini selesai pihaknya akan segera menata kelola ulang aktivitas pertambangan, dan sektor lainnya agar banjir seperti ini tidak terulang kembali.
"Yang pasti kami akan berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan aparat kepolisian untuk melakukan penertiban terhadap tambang-tambang ilegal ini," katanya.
Burhanudin mengatakan, setelah banjir, langkah awal yang akan dilakukan pihaknya yakni memperbaiki akses antar kecamatan yang ada di wilayah itu agar bisa beraktivitas normal.
"Tentunya kami akan berkordinasi dengan pemprov dan pusat, karena hampir seluruh infrastruktur jalan nasional dan provinsi rusak karena banjir ini," ujarnya.