Yogyakarta (Antara Babel) - Presiden Joko Widodo bernostalgia di Kampus
UGM saat dirinya menghadiri acara Kongres Pancasila Ke-9 di Yogyakarta.
"Memasuki halaman yang kita pakai untuk acara ini saya ingat. Ingat
kalau pagi-pagi datang kuliahnya belum dimulai, saya belajarnya di bawah
pohon di sebelah ini," kata Jokowi dalam sambutannya di Balairung UGM
pada Sabtu pagi.
Jokowi menunjuk salah satu titik lokasi tempat dia belajar di kawasan itu, yaitu di tangga depan Balairung UGM.
Kepala Negara sempat berkelakar mengenai kawasan yang sering dijadikan tempat "nongkrong" olehnya.
"Jadi kalau mau jadi presiden, belajarnya di situ, di tangga ini.
Ini tangga keramat ini," ujar Jokowi disambut tawa para hadirin yang
terdiri atas beberapa mahasiswa, pelajar dan akademisi.
Presiden juga mengatakan bahwa UGM memiliki peran penting dalam perjuangan kemerdekaan RI.
Selain itu dalam sambutannya, Jokowi mengatakan perkembangan
teknologi di dunia berubah begitu pesat mulai dari transportasi hingga
keuangan dan media.
Presiden menjelaskan generasi Y yang hadir sudah menggunakan kecanggihan teknologi secara digital.
Generasi Y, tambah Jokowi, menjadi sumberdaya manusia yang berpotensi untuk dikembangkan sekaligus pasar yang besar.
Jokowi mengingatkan agar perubahan-perubahan itu jangan sampai menggerus karakter bangsa.
"Pancasila itu sangat-sangat penting sekali untuk memperkuat
karakter bangsa Indonesia. Sangat penting sekali dan kita bersyukur kita
sekarang sudah punya Pancasila dan kita bersyukur bahwa komitmen kita
berpancasila sudah bulat," ujar Presiden.
Usai menghadiri Kongres Pancasila, Presiden bersama Ibu Negara
Iriana Joko Widodo menghadiri pembukaan Rapat Koordinasi Pimpinan
Nasional PGRI di Hotel Sahid Jaya, Kabupaten Sleman.
Kemudian pada Sabtu siang, Presiden pun akan meresmikan pembangunan
Museum Muhammadiyah di Yogyakarta sebelum bertolak ke Semarang, Jawa
Tengah untuk melanjutkan rangkaian kunjungan kerja.
Jokowi Nostalgia di UGM
Sabtu, 22 Juli 2017 14:35 WIB