PBB, New York
(Antara Babel) - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen
PBB), Ban Ki-moon, menyampaikan "belasungkawa yang paling dalam" atas
meninggalnya Nelson Mandela kepada keluarga Mandela serta rakyat Afrika
Selatan.
"Atas nama PBB, saya menyampaikan belasungkawa saya yang paling dalam
kepada keluarga Nelson Mandel, rakyat Afrika Selatan, dan tentu saja
kepada keluarga global kita," kata Ban Ki-moon kepada wartawan, di Markas PBB, New York, Kamis.
Nelson Mandela meninggal
pada hari Kamis, dalam usia 95 tahun, setelah menderita infeksi
paru-paru. Demikian pengumuman resmi Presiden Afrika Selatan, Jacob
Zuma.
"Saya sangat sedih oleh meninggalnya Nelson Mandela. Beliau
adalah raksasa bagi keadilan dan inspirasi manusia yang membumi," kata
Ban.
Semua wakil dari 15 negara anggota Dewan Keamanan PBB, yang
menghadiri pertemuan terbuka DK pada Kamis sore, bangkit dan berdiri
untuk mengheningkan cipta.
"Nelson Mandela mengabdikan hidupnya untuk melayani rakyatnya dan
umat manusia, dan ia melakukan pengorban pribadi yang sangat besar. Pendirian yang menjadi prinsipnya dan kekuatan
moral yang melandasinya sangat penting dalam melucuti sistem apartheid,"
kata Ban, sebagaimana dilaporkan Xinhua.
"Banyak orang di seluruh dunia sangat dipengaruhi oleh perjuangannya
yang tanpa pamrih bagi martabat manusia, kesetaraan dan kebebasan. Ia
menyentuh kehidupan kita dengan cara pribadi yang sangat dalam," katanya
lagi.
Nelson Mandela telah berjuang melawan masalah kesehatan dalam
beberapa bulan belakangan. Termasuk kambuhnya infeksi paru-paru yang
menyebabkannya keluar masuk rumah sakit untuk menjalani perawatan.
Mantan presiden Afrika Selatan tersebut diperkenankan pulang dari
rumah sakit pada awal September, setelah 85 hari menjalani rawat inap
karena kambuhnya infeksi paru-parunya, yang dideritanya akibat lama
mendekam di dalam penjara selama era apartheid.
"Komisi Perujukan
dan Kebenaran yang didirikan di bawah kepemimpinannya tetap menjadi
contoh bagi terwujudnya perdamaian di dalam masyarakat yang menghadapi
warisan pelecehan hak asasi manusia," tambah Sekretaris Jenderal PBB
tersebut.
PBB Berduka Atas Meninggalnya Nelson Mandela
Jumat, 6 Desember 2013 9:26 WIB