London (Antara Babel) - Film bisu "Setan Jawa" karya Garin Nugroho hadir
pada acara puncak International Gamelan Festival (IGF) 2017 yang
berlangsung di Cadogan Hall London, Inggris, Minggu malam.
Di
antara 500 penonton yang sebagian besar warga Inggris, ada Jason Marc
yang mengungkapkan ketakjuban usai menyaksikan film yang dibintangi oleh
Asmara Abigail itu.
"Its amazing," kata Marc, yang
menyebut orkestra gamelan karya komposer Prof Rahayu Supanggah yang
mengiringi film itu "spektakuler" dan memuji para pesinden yang berhasil
menyuarakan jeritan hati sang tokoh.
Film tentang cinta dan tragedi kemanusiaan dengan latar waktu
awal abad ke-20, era di mana film bisu mulai bermunculan, itu
menceritakan pemuda desa miskin Setio (Heru Purwanto) yang jatuh cinta
pada Asih (Asmara Abigail), putri bangsawan Jawa.
Karena
lamarannya ditolak lantaran ia tak berharta, Setio meminta bantuan
iblis lewat "Pesugihan Kandang Bubrah" agar bisa cepat kaya sehingga
bisa melamar Asih.
Sutradara Garin Nugroho kepada Antara mengatakan pemutaran film
"Setan Jawa" pada puncak acara itu bermakna khusus, apalagi di Inggris
yang komunitas gamelannya berkembang pesat.
Film bisu itu sebelumnya juga diputar di Asia TOPA, Arts Centre Melbourne, serta di Singapura dan Belanda .
Garin mengakui film Setan Jawa terinspirasi dari film klasik
seperti "Nosferatu" (1922) dan "Metropolis" (1927) yang diiringi
langsung orkestra. Inspirasi lain datang dari kehidupan masa kecilnya,
ketika dia melihat pertunjukan wayang.
Iringan gamelan
Para pemain gamelan dan beberapa pesinden mengisi adegan demi adegan film "Setan Jawa" di layar lebar.
Komposer
musik yang mengiringi film itu, Rahayu Supanggah, mengatakan iringan
gamelan Garasi Seni Benawa membawa kenangannya pada awal perkenalan
dengan komunitas gamelan di Inggris.
Para pemain gamelan mendukung pengungkapan perasaan para tokoh
yang juga ditampilkan lewat bahasa tari, seperti saat ibu Asih menolak
mentah-mentah lamaran Setio yang membuat pria itu frustrasi setengah
mati.
Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid mengatakan
pemutaran film dengan iringan gamelan merupakan sesuatu yang baru dan
bisa berkembang menjadi kreasi-kreasi lain.
Dubes RI di London
Dr Rizal Sukma dan Hana A Satriyo juga menyaksikan pertunjukan itu, dan
Dubes UNESCO Fauzi Soelaiman dan Bonita Sadanoer khusus datang dari
Paris untuk melihatnya.
"Setan Jawa" di Puncak Festival Gamelan di Inggris
Senin, 11 September 2017 9:47 WIB