Jakarta (Antaranews Babel) - Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Agum Gumelar mengatakan dunia pendidikan merupakan salah satu wadah strategis untuk menyebarkan nilai-nilai perdamaian di tengah maraknya ujaran kebencian di media sosial.
"Melalui pengenalan narasi-narasi Islam yang sejuk kepada para calon pendidik, dunia pendidikan dapat menjadi salah satu wadah strategis menyebarkan nilai-nilai perdamaian," ujar Agum dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.
Agum mengatakan maraknya informasi hoax di media sosial yang isinya ujaran kebencian terhadap pihak tertentu, bisa berpotensi menciptakan perilaku intoleransi.
Menurut Agum, media sosial yang seharusnya dimanfaatkan untuk kemaslahatan dan kegiatan positif, justru dipakai oknum tertentu sebagai alat propaganda politik demi menjatuhkan individu atau kelompok lain.
Hal tersebut, kata dia, menjadi tantangan bagi seluruh calon pendidik atau guru, untuk menyebarkan narasi perdamaian dalam media sosial.
"Narasi perdamaian ini berasal dari prinsip Islam. Banyak kosa kata dalam Al-Quran yang menyinggung tentang perdamaian, misalnya pemilihan kata kebaikan, perdamaian, dan keamanan," kata Agum.
Menurut dia seluruh calon pendidik agama Islam harus mampu mengimplementasikan nilai-nilai perdamaian yang ada dalam Al Qur'an, serta mampu meneladani Nabi Muhammad SAW sebagai juru damai di bumi, sehingga dunia pendidikan dapat menjadi wadah menyebarkan nilai-nilai perdamaian.