Jakarta (Antaranews Babel) - Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Kapuspendik) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Muhamad Abduh mengatakan soal Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) Matematika sudah sesuai dengan kisi-kisi yang diberikan.
"Dari perspektif kami, soal-soal yang diujikan sudah sesuai dengan kisi-kisi yang ditetapkan," ujar Abduh kepada Antara di Jakarta, Jumat.
Sementara dari pihak siswa, lanjut dia, terlihat sebagai soal yang sulit dikerjakan. Padahal soal-soal yang ada di soal UN tersebut sudah sesuai dengan kisi-kisi soal UN yang diberikan.
Mulai tahun ini, Kemdikbud mulai memberlakukan soal yang membutuhkan daya nalar tingkat tinggi atau "high order thinking skills" atau HOTS pada Ujian Nasional (UN) 2018. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas dari UN tersebut dengan memasukkan soal HOTS tersebut.
Soal seperti itu nantinya akan menjadi standar pelaksanaan UN hingga 2025. Sehingga mendeteksi kemampuan siswa.
"Untuk tahun ini, baru 10 persen dari jumlah soal untuk yang memerlukan daya nalar tinggi."
Pemberlakuan soal dengan daya nalar tinggi tersebut, menuai protes dari peserta UN tingkat SMA. Mereka beramai-ramai menyerbu akun Instagram Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy (@muhadjir_effendy) untuk melayangkan protes.
Akun @alessaky misalnya menulis "bapak,tolong dong buat klarifikasi atau angkat bicara mengenai pembuatan soal UN Matematika SMA yang tidak sesuai kisi-kisi itu.kami butuh penjelasan apa maksud dari hal tersebut".
Kemudian akun @ramonarahmawati menulis "Sudah puas pak bu dengan UNBK yang telah bapak ibu terapkan? Saya berdoa semoga hasilnya memuaskan, jika tidak memuaskan itu bukan salah kami semua sebagai pelajar. Tidak 1 atau 2 yang mengeluh mengenai soal-soal yang terdapat di unbk, hampir rata-rata orang yang saya temui mengeluh mengenai soal-soal unbk tersebut, terkhusus matematika yang katanya terdapat soal yang berbau SBMPTN. Pak bu, disini kami judulnya menjalankan UNBK bukan SBMPTN, soal-soal yang terdapat selama di unbk tidak sesuai ekspetasi kami sebagai pelajar pak bu. Kami belajar selama 3 tahun berasa tidak mencapai level apapun dari bapak ibu yang membuat soal tersebut. Mohon realita saja pak bu. Terimakasih".
Akun instagram pustekkom_kemdikbud juga tak lepas dari protes peserta UN yang mengeluhkan soal yang tidak sesuai dengan kisi-kisi yang diberikan.
Akun @dzakii29 menulis "materi yang saya pelajari dari kisi-kisi dan simulasi banyak gak keluar, soal hidrolisis aja cuma satu".