Jakarta (Antaranews Babel) - Sejumlah peserta Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) mengeluhkan soal matematika yang sulit ke akun media sosial yakni Instagram Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy yakni @muhadjir_effendy.
Peserta UN mengeluhkan soal UNBK yang tidak sesuai dengan pada saat uji coba dan kisi-kisi.
Akun @_putrilee mengeluhkan soal UN Matematika yang menurutnya susah.
"Parah, soal UN MTK-nya susah banget, percuma belajar siang malam pagi sore nggak ada yang keluar."
Akun lainnya, @anon2585 meminta agar Mendikbud mengerjakan soal matematika agar tahu susahnya soal UNBK Matematika pada tahun ini.
"coba pak, sekali kali kerjain UN mtk yang sekarang, biar bapak tau betapa susahnya kita mengerjakan soal soal yang bapak kasih."
Sementara, akun lainnya @ryukie78 meminta agar Mendikbud membayangkan anaknya jika ikut UN. Meskipun UN bukan syarat kelulusan, namun nilai UN masih dipertimbangkan untuk melamar pekerjaan.
"Coba bapak bayangin misalnya anak bapak ikutan UN, gue yakin dia pasti bakal kewalahan (kecuali kalo bapak bantu ) emang sih UN enggak dijadiin syarat kelulusan, tapi kan nilainya masuk d ijazah yg dipake pas mau kerja. Gimana gak bnyk pengangguran kalo semuanya dipersulit," tulis akun @ryukie78.
Sebelumnya, Mendikbud Muhadjir Effendy mengatakan pihaknya mulai tahun ini mulai memberlakukan soal yang membutuhkan daya nalar tinggi atau "high order thinking skills" atau HOTS.
"Kami mulai berlakukan soal-soal yang dapat mendeteksi kemampuan siswa dengan menggunakan soal yang membutuhkan daya nalar tinggi atau 'HOTS'," ujar Mendikbud.
Mendikbud menargetkan secara substantif meningkatkan kualitas dari UN tersebut dengan memasukkan soal HOTS tersebut.
"Soal seperti itu nantinya akan menjadi standar pelaksanaan UN hingga 2025. Dengan demikian, kita harapkan bisa mendeteksi kemampuan siswa-siswi kita," katanya.
Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Kapuspendik) Kemdibud, Muhamad Abduh, mengatakan soal UNBK Matematika yang dikeluhkan peserta UN sudah sesuai dengan kisi-kisi yang diberikan.
"Dari perspektif kami, soal-soal yang diujikan sudah sesuai dengan kisi-kisi yang ditetapkan," ujar Abduh.
Sementara dari pihak siswa, lanjut Abduh, terlihat sebagai soal yang sulit dikerjakan. Padahal soal-soal yang ada di soal UN tersebut sudah sesuai dengan kisi-kisi soal UN yang diberikan.