Muntok (Antara Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung, pada 2014 akan menambah lahan persawahan seluas 100 hektare di dua lokasi sebagai upaya meningkatkan produksi sekaligus memotivasi masyarakat menanam padi.
"Perluasan lahan ini akan menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dan direalisasikan di Desa Tebing dan Airbulin, masing-masing seluas 50 hektare," ujar Kepala Bidang Pertanian dan Hortikultura Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Bangka Barat Darmono di Muntok, Senin.
Ia menjelaskan, diberikannya bantuan perluasan lahan persawahan ini merupakan salah satu bukti keseriusan pemerintah setempat dalam mendorong usaha pertanian, khususnya tanaman pangan sebagai upaya meningkatkan ketahanan pangan lokalal.
"Kami harapkan bantuan perluasan lahan ini juga memotivasi warga petani untuk terus menggeluti sektor pertanian pangan, ini penting untuk meningkatkan produksi pangan lokal karena daerah ini merupakan daerah kepulauan yang selama ini masih sangat tergantung pasokan pangan dari luar daerah," kata dia.
Ia mengatakan, perluasan lahan tahun ini jauh menurun dibandingkan tahun lalu, dimana daerah itu mendapatkan bantuan perluasan lahan dari Pemerintah Pusat seluas 1.050 hektare yang tersebar di enam kecamatan di 15 lokasi.
Menurutnya, bertambahnya lahan persawahan di dua lokasi tersebut berarti daerah itu akan memiliki lahan sawah seluas 1.658 hektare.
"Kami menargetkan pada 2014 hingga 2015 bisa merealisasikan perluasan lahan seluas 2.920 sesuai potensi lahan yang ada di daerah ini," kata dia.
Jika seluruh potensi lahan yang ada di Bangka Barat yaitu 4.505 hektare yang tersebar di 27 desa di enam kecamatan di daerah itu semuanya bisa dibuka untuk lahan tanam padi sawah dan ladang, pihaknya yakin produksi akan semakin meningkat dan bukan tidak mungkin akan mampu menjadi lumbung padi Babel.
Ia mengatakan, untuk saat ini produktivitas lahan di daerah itu rata-rata mencapai empat ton gabah kering panen, terutama di beberapa lokasi yang sudah lama menjadi sawah, seperti di Desa Beruas, Tuik, Kelapa, Simpang Yul dan Kelumbi.
"Untuk areal baru seperti di Tumbak Petar produktivitasnya memang masih rendah, yaitu sekitar 1,5 hingga 1,7 ton gabah kering sekali panen," kata dia.
Ia mengharapkan dengan adanya perluasan lahan tanam padi tersebut bisa menngkatkan produksi pangan lokal dan mengurangi resiko rawan pangan di daerah ujung barat Pulau Bangka tersebut.