Jakarta (Antaranews Babel) - Menteri Keuangan Sri Mulyani menanggapi rendahnya serapan Surat Utang Negara (SUN) untuk memenuhi sebagian pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Kami akan terus lihat saja. Kami akan waspada," kata Sri Mulyani ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis.
Mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu akan mengomunikasikan bahwa kebutuhan pembiayaan tetap akan terjaga sehingga tidak menimbulkan spekulasi.
"Tentu kami tetap harus menimbang dari sisi kemungkinan kenaikan biaya dari bunga utang. Kami sudah akan perhatikan di dalam konteks belanja pada semester II ini," kata Sri Mulyani.
Sebelumnya, pemerintah hanya menyerap dana Rp6,15 triliun dari lelang lima seri Surat Utang Negara (SUN) untuk memenuhi sebagian pembiayaan dalam APBN dengan total penawaran mencapai Rp17 triliun.
Keterangan pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan pada Selasa (24/4) menyebutkan lelang itu tidak memenuhi target indikatif yang ditetapkan Rp17 triliun.
Sementara itu, total penawaran yang masuk dari lelang sebesar Rp17 triliun tercatat merupakan yang terendah dari lelang SUN sejak Oktober 2016.
Sebelumnya, pemerintah menyerap dana Rp21,8 triliun dari lelang lima seri SUN pada Selasa (10/4) dengan total penawaran mencapai Rp37,7 triliun.
Berita Terkait
Sri Mulyani pangkas 50 persen anggaran dinas kementerian/lembaga
11 November 2024 15:28
Sri Mulyani jelaskan alasan adanya perombakan struktur Kemenkeu
8 November 2024 17:35
Sri Mulyani strikes again as Prabowo finance minister
21 Oktober 2024 14:52
Menteri-Menteri perempuan di Kabinet Merah Putih
21 Oktober 2024 14:51
Profil Sri Mulyani, Menteri Keuangan di tiga periode pemerintahan
21 Oktober 2024 11:44
Prabowo tunjuk Sri Mulyani dan tiga wakil bertugas di Kemenkeu
21 Oktober 2024 00:07
Sejumlah Menteri ikut antar Jokowi bertolak ke Solo
20 Oktober 2024 17:59
Prabowo bakal pasang tiga wamenkeu bantu kerja Sri Mulyani
15 Oktober 2024 20:01