Jakarta (Antaranews Babel) - Menteri Luar Negeri Jepang Taro Kono mengecam serangan teroris yang terjadi di Kota Surabaya, Jawa Timur, sekaligus menyampaikan rasa simpati dan bela sungkawa kepada para korban bom, pernyataan tersebut disampaikan kepada Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi.
Melalui keterangan resmi Kedutaan Besar Jepang yang diterima Antara di Jakarta, Senin, isi pernyataan Menlu Kono sebagai berikut.
Pada tanggal 13 Mei 2018, kami mendapat kabar telah terjadi peledakan bom di beberapa tempat di kota Surabaya yang mengakibatkan banyak korban meninggal dunia serta luka-luka.
Saya merasa terkejut dan sangat marah, teror serta tindakan tirani semacam ini dengan alasan apapun tidak bisa dimaafkan. Kami mengutuk dengan keras aksi tersebut.
Pada kesempatan ini, kami menyampaikan rasa simpati serta bela ngsungkawa kepada para korban meninggal beserta keluarga mereka, serta simpati yang mendalam kepada seluruh korban luka yang saat ini dalam perawatan di rumah sakit.
Sekaligus kami menyampaikan rasa solidaritas kepada Pemerintah Indonesia terutama kepada Yang Mulia serta seluruh rakyat dan bangsa Indonesia atas kejadian ini.
Sebelumnya, sejumlah negara sahabat juga menyampaikan pernyataan sikap dan belasungkawa atas peristiwa teror yang terjadi di Surabaya.
"Pemerintah Korea Selatan mengecam keras teror bom yang terjadi di gereja-gereja di Kota Surabaya, Indonesia pada pagi 13 Mei waktu setempat," kata Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Chang-beom Kim dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (13/5).
Pemerintah Korea Selatan menyampaikan bela sungkawa kepada para korban dan keluarga korban yang ditinggalkan dan semoga semua korban luka dapat segera pulih.
Sementara itu, Pemerintah Amerika Serikat melalui Kedutaan besarnya di Jakarta juga mengutuk serangan bom yang terjadi di tiga gereja di Surabaya.
"Amerika Serikat mengutuk keras serangan terhadap tiga gereja di Surabaya pagi hari ini," kata pernyataan pada laman resmi Kedutaan Besar AS yang dikutip Antara.
Pemerintah AS memandang bahwa serangan kepada jemaat yang sedang beribadah dengan damai mencederai toleransi dan keberagaman yang dijunjung oleh rakyat Indonesia.