Jakarta (Antaranews Babel) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius mengatakan teroris saat ini bisa menyasar apa dan siapa saja.
"Kalau dulu mereka menyasar apa-apa yang berbau Amerika Serikat, sekarang semuanya disasar," kata Suhardi saat membuka sosialiasi prosedur operasi standar (standard operating procedure - SOP) sistem keamanan objek vital nasional (obvitnas) bidang energi dan sumber daya mineral di Jakarta, Rabu.
"Tidak hanya aparat, obvitnas pun bisa menjadi target mereka. Intinya, mereka selalu mencari titik lemah kita," tambah kata Kepala BNPT dikutip dari siaran pers.
Salah satu objek vital nasional yang menjadi perhatian BNPT adalah tambang mineral dan batu bara yang peran penting dalam sistem perekonomian di Indonesia. Batu bara saat ini banyak digunakan untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
"Kita harus menyiapkan langkah pencegahan dan penanganannya Jangan sampai obvitnas tidak memiliki SOP karena kalau terjadi serangan ongkosnya sangat mahal," katanya.
Menurut dia SOP itu dibuat untuk menghadapi kemungkinan terjadi serangan teror terhadap pertambangan. Pembuatan SOP itu melibatkan seluruh pemangku kepentingan bidang pertambangan.
"Dengan adanya SOP ini kita tidak terdadak bila terjadi sesuatu karena sudah ada SOP penanganannya. Perlu saya tegaskan bahwa pencegahan akan lebih bagus daripada harus mendapat serangan," katanya.
Ia mengatakan SOP ini akan menjadi gambaran dan panduan serta berlaku pada saat tertentu. SOP ini akan terus berkembang sesuai dengan modus operandinya.
"Intinya, BNPT ingin memberikan SOP yang terbaik sehingga obvitnas subbidang mineral dan batu bara jangan sampai terganggu oleh aksi terorisme," katanya dalam sosialisasi yang diikuti perwakilan dari Kementerian ESDM, Kepolisian, TNI, dan berbagai perusahaan tambang mineral dan batu bara.
Hadir dalam acara itu Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT Mayjen TNI Abdul Rahman Kadir, Direktur Perlindungan Brigjen Pol Herwan Chaidir, Direktur Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara Kementerian ESDM M Hendrastro, Kasubdit Pam Obvit dan Transportasi BNPT Letkol Mar Wahyu Herawan, dan Kasi Pam Obvit BNPT Kompol Zulkifli.