Jakarta (Antaranews Babel) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius mengajak rakyat Indonesia untuk belajar dari konflik internal negara-negara di Timur Tengah.
"Konflik di beberapa negara di Timur Tengah dapat menjadi bukti bahwa perpecahan antarsesama anak bangsa dapat berakibat fatal," kata Suhardi di hadapan 3.000 mahasiswa baru Universitas Widyatama, Bandung, Kamis.
Dikutip dari siaran pers, Suhardi mengatakan bahwa sebagai negara majemuk yang mempunyai ratusan suku dan bahasa, Indonesia tetap bersatu dan damai merupakan berkah yang harus disyukuri.
"Namun, kemajemukan ini akan remuk jika kita sebagai anak bangsa tidak dapat merawatnya," kata mantan Sestama Lemhannas ini.
Suhardi mengingatkan, kondisi masyarakat yang rentan konflik sangat mudah ditunggangi oleh ideologi radikal terorisme.
Karena itu, ia mengingatkan tanggung jawab seluruh pihak, termasuk generasi muda, untuk merawat kemajemukan dengan memperkuat rasa kebangsaan dan menjauhi ideologi radikal terorisme.
"Jika berbicara terkait kebangsaan gunakanlah hati, jangan menggunakan akal saja karena hati akan lebih menyentuh," ujar Suhardi.
Republik ini, lanjut Suhardi, bukanlah kepunyaan perseorangan, tetapi kepunyaan anak cucu sehingga perlu pengelolaan yang bijak.