Jakarta (Antaranews Babel) - Juara dunia junior lari 100 meter putra Lalu Muhammad Zohri tidak dibebani target saat tampil pada nomor andalannya di Asian Games 2018 di Jakarta.
Sekjen PB PASI Tigor Tanjung di Stadion Madya Senayan Kompleks Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Selasa, mengatakan, yang bersangkutan masih muda dan justru diharapkan untuk Olimpiade 2020 dan 2024.
"Kalau kita bebani target di Asian Games ini justru akan kontraproduktif. Kita justru berharap untuk Olimpiade 2020 dan 2024," katanya.
Pada pesta olahraga multi-event negara-negara Asia 2018 ini, Zohri bakal turun pada dua nomor lari yaitu 100 meter dan 4X100 meter putra.
Muhammad Zohri saat menjadi juara dunia junior catatan waktunya 10,18 detik, sedangkan yang tampil di Asian Games sekarang ini ada yang di bawah 10 detik.
"Zohri masih junior, jam terbangnya kalah dengan pelari yang sekarang ini tampil," katanya.
Pada Asian Games 2018 ini, untuk cabang olahraga atletik menerjunkan 58 atlet. Mereka akan berlomba untuk 42 nomor pertandingan sedangkan secara keseluruhan mempertandingkan dan memperebutkan 48 medali emas.
Ketika ditanya nomor yang berpeluang meraih medali, Tigor Tanjung mengatakan, dari 42 nomor pertandingan ada empat nomor yang berpeluang membuat kejutan.
"Istilahnya kita adalah membuat kejutan karena persaingannya sangat ketat. Yang datang ke sini bjka hanya juara Asia tetapi juara dunia," katanya menegaskan.
Ia menyebutkan, keempat nomor yang diharapkan membuat kejutan adalah nomor lari 4X100 meter putra, lompat jauh putri, 100 meter gawang putri, dan tolak peluru putri.
Kalau pesaingnya pada keempat nomor tersebut, menurut dia, bervariasi dari berbagai negara seperti di nomor 4X100 meter putra datang dari tim putra Jepang, lompat jauh putri akan mendapat tantangan dari China demikian juga dengan lari 100 meter gawang putri.
Sedangkan untuk tolak peluru putri, kata dia, akan mendapat tantangan atlet dari China dan India. "Kita berharap di cabang atletik, kita mendapatkan kejutan-kejutan untuk mendapatkan medali," katanya.
Cabang olahraga atletik pada pesta olahraga multievent antarnegara Asia ini dilaksanakan di Stadion Utama GBK Jakarta, seangkan untuk lari maraton akan menyusuri beberapa jalan protokol seperti Jalan Sudirman dengan star dan finis di GBK.