Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung meminta pengusaha mengurangi mengekspor lada putih, karena lada Vietnam sedang membajiri pasar internasional yang mengakibatkan harga komoditas itu rendah.
"Saat ini petani lada Vietnam sedang panen raya dan menguasai pasar dunia," kata Kepala Dinas Pertanian Provinsi Kepulauan Babel Toni Batubara di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan meski kualitas lada putih Vietnam masih di bawah Kepulauan Babel, namun karena produksi banyak, sehingga mereka lebih leluasa bermain di pasar dunia.
"Kita berharap untuk sementara eksportir untuk tidak mengekspor lada hingga harga komoditas itu di pasar dunia membaik," ujarnya.
Menurut dia, meskipun Vietnam sebagai pemasok lada terbesar pasar dunia, namun negara itu tetap mengimpor lada dari Provinsi Kepulauan Babel.
"Ini juga yang menjadi tanda tanya dan mengherankan pemerintah, apakah lada putih dari daerah ini hanya sebagai pencampur untuk meningkatkan kualitas lada di negara itu," katanya.
Oleh karena itu, diharapkan petani lada untuk bersabar dan memanfaatkan resi gudang dalam mengembangkan usaha perkebunannya.
"Dalam beberapa bulan terakhir harga lada di tingkat petani masih berfluktuasi rendah kisaran Rp50.000 hingga Rp60.000 per kilogram jika dibandingkan sebelumnya mencapai Rp150.000 per kilogram," katanya.