Denpasar (Antaranews Babel) - Kepolisian Daerah Bali, mulai menyisir sejumlah kawasan pertemuan dan tempat menginap para delegasi yang hadir dalam pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia (IMF-WB).
"Saat ini kami sudah mulai masuk pada pengamanan objek vital tempat para tamu VIP dan non VIP menginap, karena sudah ada beberapa pimpinan delegasi tiba di Bali," kata Kapolda Bali, Irjen Pol. Petrus Reinhard Golose, di Denpasar, Kamis.
Upaya penyisiran ini, dibantu sepuluh Polda se-Indonesia yang ikut dalam kegiatan bantuan kendali operasi (BKO) ini yang akan mengawal 27.000 orang delegasi yang sudah melakukan registrasi di MTS maupun panitia nasional (IPT).
"Dalam penyisiran ini juga dibantu anggota TNI yang siap mengamankan sekitar 378 tamu VIP yang akan diamankan dari 189 negara. Kami juga tetap bersiaga jika ada mantan presiden yang hadir dalam pertemuan ini," ujar jenderal bintang dua itu.
Terkait pengamanan tamu VVIP atau kepala negara dan menteri keuangan perwakilan negara yang hadir, juga turut menjadi sorotan pengaman kepolisian dan sebelum mereka hadir juga dilakukan upaya pengamanan ketat.
Untuk pengawalan Ibu Negara Indonesia, kepolisian mengerahkan para polisi wanita yang mahir menggunakan motor besar, sehingga keamanan istri orang nomor satu di Indonesia ini tetap berjalan maksimal.
"Saat ini seluruh anggota kepolisian di Bali dalam kondisi siap untuk mengamankan para delegasi," katanya.
Pihaknya tidak menampik, meskipun Indonesia saat ini sedang dilanda musibah bencana alam, namun dengan arahan bapak Presiden Joko Widodo, Indonesia harus bisa menjadi tuan rumah yang baik.
"Indonesia adalah negara besar dan kita sanggup menggelar kegiatan bertaraf internasional ini dan saya minta kepada masyarakat agar bisa memahami kondisi yang nantinya akan menggunakan sistem ganjil genap pada jam tertentu," ujarnya.
Dalam mewujudkan cipta kondisi jelang IMF-WB di Bali, Polda Bali juga bekerja sama dengan Pemprov Bali, DPRD Bali dan Pemkab Badung agar sekolah-sekolah yang dekat dengan acara pertemuan IMF-WB agar di liburkan.
"Semua stakeholder sudah setuju dengan usulan ini, karena acara IMF-WB ini dihadiri banyak peserta dan digelar disatu tempat, berbeda halnya dengan pelaksanaan Asean Games yang lokasi acaranya tersebar disejumlah daerah," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada masyarakat dan pemerintah maupun "stakeholder" lainnya yang juga ikut membantu menyukseskan acara ini, sehingga Indonesia bisa menjadi tuan rumah yang baik dalam pertemuan IMF-WB ini.