Jakarta (Antaranews Babel) - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengungkap percakapan dengan tersangka penyebaran kebohongan Ratna Sarumpaet saat menjalani pemeriksaan sebagai saksi.
"Saya menjelaskan apa yang saya tahu, apa yang saya dengar dari keterangan Ratna Sarumpaet," kata Said usai menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Selasa.
Said menjelaskan awalnya saat pulang dari acara stasiun televisi pada 28 September 2018 sekitar pukul 23.30 WIB, staf Ratna menghubungi untuk berbicara.
Said diminta datang ke rumahnya Ratna namun pimpinan serikat pekerja itu tidak dapat memenuhi undangan.
"Tiba-tiba dia (Ratna) menangis dan mengatakan 'kamu harus datang karena saya dianiaya'. Setelah bercerita saya memutuskan untuk datang berbalik dengan taksi untuk menemui Ratna Sarumpaet," ungkap Said.
Singkat cerita, menurut Said, Ratna Sarumpaet mengisahkan soal penyaniayaan dan meminta dipertemukan dengan Prabowo Subianto untuk menjelaskan langsung.
"Saya tidak tahu apakah lewat telepon atau lewat SMS menyampaikan ke Fadli Zon mengenai penganiayaan tersebut dan berapa orang lain yang saya tidak tahu siapa," tutur Said.
Menurut Said, pertemuan Ratna Sarumpaet dengan Prabowo dan beberapa orang hadir pada salah satu tempat disampaikan kepada penyidik.
Said menegaskan cerita Ratna Sarumpaet yanh disampaikan kepada dirinya dengan Prabowo sama persis mengenai penganiayaan.
Prabowo, menurut Said, sempat menyampaikan beberapa hal termasuk melakukan visum secara jelas terhadap luka yang diakui Ratna akibat penganiayaan.
Bahkan Prabowo juga dikatakan mempersilahkan ACTA dan Divisi Hukum Partai Gerindra untuk menghadapi laporan ke polisi.
"Namun dia (Ratna) pesimis kalau ini dilaporkan kepada polisi maka akan ditindaklanjuti," ujar Said.
Said juga menyatakan Prabowo siap bertemu Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian jika Ratna pesimistis terhadap laporan penganiayaan setelah dilaporkan ke Kepolisian.
Pada kesempatan itu, Said menegaskan tidak pernah menyampaikan pernyataan mengenai pengakuan Ratna kepada media massa guna menjaga ketenangan dan kesejukkan menghadapi pesta demokrasi agar tidak ada aksi kekerasan.
"Saya tidak meng'expose' kepada media karena memang saya diam karena memang tidak ada apa-apa," kata Presiden KSPI itu.
Berita Terkait
Said Iqbal: IQ Prabowo setara dengan Albert Einstein
10 Juni 2024 16:18
Ribuan buruh siap gelar aksi di Kemenaker dan Jamsostek pada Rabu
15 Februari 2022 15:30
Buruh melanjutkan aksi mogok nasional sebagai bentuk protes pengesahan UU Cipta Kerja
7 Oktober 2020 10:31
KSPI minta pemerintah tak gunakan istilah "New Normal"
28 Mei 2020 14:03
Tolak Omnibus Law, KSPI: Jangan sampai ada kekerasan terhadap buruh
26 Februari 2020 13:46
Puluhan ribu buruh akan ikuti unjuk rasa di DPR
2 Oktober 2019 11:50
Serikat pekerja tetap gelar unjuk rasa besok
1 Oktober 2019 11:11
KSPI akan gelar aksi menolak kenaikan iuran BPJS Kesehatan
2 September 2019 16:09