BTN Pangkalpinang serahkan CSR komputer siswa disabilitas

Pangkalpinang (Antaranews Babel) - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Cabang Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyerahkan bantuan tanggung jawab sosial komputer dan printer kepada Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC), guna meningkatkan kualitas pendidikan siswa disabilitas di daerah itu.

"Pemberian bantuan CSR ini merupakan bagian program `BUMN Untuk Negeri` dalam mencerdaskan kehidupan bangsa," kata Branch Manager PT BTN (Persero) Tbk Cabang Pangkalpinang Chris Setiawan usai menyerahkan satu unit komuter dan printer kepada YPAC Pangkalpinang, Selasa.

Ia mengatakan, bantuan CSR itu dimaksudkan untuk mendukung pendidikan komputer siswa disabilitas yang merupakan penjabaran dari salah satu misi bank yaitu peduli terhadap kepentingan masyarakat dan lingkungan, sebagai kontribusi perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Semoga bantuan CSR ini dapat bermanfaat dan menjadi awal dukungan Bank  BTN
bagi pendidikan di Yayasan YPAC Pangkalpinang," katanya.

Ketua Umum Pengurus Yayasan YPAC Pangkalpinang, Endang Sri Hastuti menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan Bank BTN terhadap kegiatan belajar mengajar para siswa khususnya yang memiliki minat dan ketertarikan pada ilmu komputer mengingat perlengkapan tersebut memang belum dimiliki sekolah.

"Alhamdulillah, bantuan CSR dari Bank BTN ini tentunya akan menambah semangat belajar anak didik kami dalam mengikuti perkembangan digital dan berpartisipasi dalam berbagai perlombaan baik tingkat daerah mau pun nasional," ujarnya.

Ia mengatakan, saat ini jumlah anak didik di yayasan yang berdiri 63 tahun lalu itu sebanyak 93 orang dan mereka berasal dari keluarga kurang mampu. Yayasan sendiri hingga kini masih menempati bangunan yang dipinjam pakai dari PT Timah.

Anak-anak di yayasan itu dididik 15 orang guru yang terdiri atas tiga orang pegawai negeri sipil dan sisanya guru yayasan.

Namun pihaknya masih kekurangan guru berpendidikan khusus untuk mendidik dan mengasah keterampilan anak-anak yang idealnya paling tidak punya 20 orang guru.

"Dalam kondisi sekarang ini kita masih sangat kekurangan dan bantuan perusahaan BUMN ini diharapkan dapat membantu yayasan dalam meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak di sini," katanya.